tvOnenews.com - Teks Khutbah Jumat singkat terbaru mengambil tema tentang kematian.
Khatib bisa mengambil tema teks Khutbah Jumat tentang persiapan sebelum menghadapi kematian ini untuk pelaksanaan shalat Jumat pada 31 Mei 2024.
Bahwasanya teks Khutbah Jumat ini menjadi penting sebagai upaya umat Muslim untuk menyambut kematian.
Hal itu mengingat setiap manusia akan menghadapi kematian dan tidak dapat dihindari.
Maka dari itu, teks Khutbah Jumat tentang tema "Persiapan Sebelum Menghadapi Kematian" menjadi pengingat kita senantiasa selalu beribadah kepada Allah SWT.
Ilustrasi khatib menyampaikan teks Khutbah Jumat singkat paling terbaru kepada jemaah shalat Jumat. (Freepik)
TvOnenews.com mengambil tema teks Khutbah Jumat singkat ini dikutip dari Kemenag RI karya Yayat Supriyadi.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Maasyiral muslimin rakhimakumullah
Para hadirin jemaah shalat Jumat insya Allah selalu mendapat rahmat dan hidayat dari Allah SWT. Khatib tidak berhenti selalu mengingatkan kita semua senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah membagikan seluruh kenikmatan kepada kita melalui iman dan Islam.
Tak lupa kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kehidupan yang masih bisa kita rasakan sampai detik ini yang membuat kita semua masih diberikan kesempatan untuk beribadah, mengingat, serta memuji Allah SWT.
Khatib selalu mengingatkan dan mengajak para hadirin shalat Jumat, mari kita selalu menambahkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Sehingga kita akan mendapat ketenangan dan ketentraman dalam hidup kita semua.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Yaa ayyuhal-laziina amanuttaqullaaha haqqa tuqaatihii wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali Imran, 3:102)
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Pada kesempatan Khutbah Jumat singkat kali ini, khatib akan membahas tentang persiapan kita semua sebelum menghadapi kematian.
Mari kita semua senantiasa merenung sejenak apa yang sudah terjadi pada hidup kita, termasuk di sekitaran kita sekarang setiap detik sudah banyak orang yang meninggal di dunia.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati."
Kematian menjadi faktor penting yang harus diperhatikan mengingat itu sesuatu yang pasti kita rasakan bersama meskipun tidak tahu kapan hal tersebut terjadi pada kita.
Kematian menjadi gerbang manusia dari kehidupan menuju akhirat. Hal ini sudah dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah SWT berfirman:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Kaifa takfuruuna billaahi wa kuntum amwaatan fa'ahyaakum, summa yumiitukum summa yuhyiikum summa ilaihi turja‘uun.
Artinya: "Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?." (QS. Al-Baqarah, 2:28)
Jika kita mengambil tafsir dari Ibnu Katsir yang menjelaskan bahwa, ayat 28 tersebut melihatkan kekuasaan-Nya yang telah menciptakan manusia namun setiap manusia telah mengingkari kepada-Nya.
Ayat tersebut juga menjelaskan setiap manusia termasuk kita semua di sini pasti akan menghadapi kematian dan setelah itu akan dibangkitkan kembali.
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Kematian mengingatkan kita senantiasa selalu beribadah dan menjalani kewajiban dalam meningkatkan amalan saleh kita di dunia.
Lantas, seperti apa manusia harus mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian? Tentu cara peningkatan amalan menjadi faktor utama selama hidup di dunia.
Di sini ada tiga hal yang wajib berada di dalam diri kita, sehingga selalu mengamalkan hal tersebut.
Hal yang pertama, setiap manusia atau umat Muslim harus selalu beramal sebaik mungkin, seperti yang dijelaskan dalam Surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah SWT berfirman:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Artinya: "Maha Berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Mulk, 67:1)
"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk, 67:2)
Apa saja amalan yang menurut kita paling terbaik? Salah satunya melakukan pekerjaan secara istiqamah dan harus dilakukan seikhlas mungkin.
Tak hanya itu, kita dapat melakukan pekerjaan dengan semaksimal mungkin agar amalan tersebut menjadi sempurna untuk kita semua.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah
Hal yang kedua menyiapkan amalan yang bisa terus mengalirkan pahala untuk kita semua.
Salah satu persiapan tersebut berupa amalan jariyah, ilmu yang bermanfaat hingga memberikan pendidikan kepada anak kita agar menjadi saleh sebagai bentuk upaya untuk bekal kita di akhirat.
Sesuai Hadits Riwayat Abu Hurairah yang menjelaskan amalan setiap manusia akan terputus, kecuali ketiga amalan tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: ((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ))؛ رواه مسلم
Artinya: Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim)
Hal ketiga berupa doa kepada Allah SWT agar menjadi golongan yang husnul khatimah dan dengan mudah mengucap kalimat "laa ilaaha illallaah" saat nyawa dicabut oleh malaikat pencabut nyawa.
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Semoga kita semua mendapat keberkahan dalam hidup serta menjadi hamba Allah SWT yang selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian melalui keimanan, amalan, dan ibadah kepada-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
(hap)
Load more