Mbay, tvOnenews.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap salah satu pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pusat destinasi wisata religi umat Katolik.
"Sekaligus mempromosikan Pulau Flores sebagai tulang punggung dari destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo," ujar Sandiaga Uno dalam webinar Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores dikutip tvOnenews.com, Sabtu (18/5/2024).
Sandiaga Uno mengatakan para romo dan pastor atau biarawan Katolik sangat bahagia sejak dirinya berinteraksi dengan mereka.
Sandiaga Uno menyebut kebahagiaan romo dan pastor Katolik karena pihaknya membuat kolaborasi dalam pengembangan Pulau Flores menjadi destinasi wisata religi.
Ilustrasi umat Katolik di Pulau Flores, NTT sedang beribadah. (Antara)
"Harapan saya sama seperti kita mengembangkan DSP (destinasi super prioritas) Borobudur untuk umat Buddha, di Jawa Timur ada destinasi ziarah Makam Wali Songo untuk umat Islam," tuturnya.
Menparekraf itu menerangkan bahwa, salah satu pulau di Provinsi NTT itu memiliki sejarah dan warisan penyebaran Agama Katolik.
Banyak orang yang menyebut Pulau Flores sebagai pulau misionaris lantaran selalu menarik perhatian dari segi wisata religinya.
Daya tariknya melalui budaya lokal masyarakat di Pulau Flores dengan inkulturasi antara gereja Katolik.
Kemenparekraf mendapat pencerahan melalui dua pejabat eselon satu asal Flores di Kemenparekraf, yakni Frans Teguh dan Vinsensius Jemadu.
Pencerahan tersebut bagaimana berbagai aspek di Flores melihat inkulturasi tersebut.
Dimulai dari arsitektur gereja, seni musik hingga ritual keagamaan melakukan integrasi terhadap berbagai elemen budaya lokal di Pulau Flores.
"Semua ini menjadikan Flores sebagai destinasi wisata religi yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual," katanya.
Ia menjelaskan sebanyak 3,1 persen adalah umat Katolik dari total jumlah keseluruhan penduduk masyarakat Indonesia hampir sekitar 280 juta jiwa.
Ia menyampaikan bahwa, sebanyak tiga juta umat Katolik berada di NTT dan 40 persen dari total tersebut berada di Pulau Flores.
Kemenparekraf menetapkan empat Kharisman Event Nusantara di Provinsi NTT di antaranya ada dua kegiatan religi, yakni Festival Bale Nagi di Kabupaten Flores Timur dan Festival Golo Koe di Labuan Bajo.
"Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk terus merawat budaya dan tradisi inkulturasi gereja Katolik yang sudah ada," pungkasnya. (ant/hap)
Load more