tvOnenews.com - Orang yang memiliki utang sebaiknya segera melakukan amalan sesuai ajaran Agama Islam.
Terutama orang mempunyai utang dari hasil jual beli seperti riba harus dilunaskan agar rezeki kembali mengalir deras.
Seseorang bisa melunasi utang dari riba supaya rezeki hidupnya kembali lancar harus punya tekad dan niat yang kuat.
Cukup melakukan beberapa amalan sesuai hadits dan dalil ayat Al-Quran maka utang riba yang dimiliki akan lunas.
Ilustrasi seseorang mengalami utang dari hasil jual beli riba. (Freepik/jcomp)
Sebelum Anda mengetahui caranya dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat, sebaiknya simak di sini agar tidak salah pada tafsirnya.
Dilansir tvOnenews.com dari YouTube Khodijah Channel, Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam kajiannya menjelaskan tentang utang dari riba.
UAH menerangkan seseorang yang punya niat agar terhindar dari riba pemicu menghasilkan utang harus belajar ilmu fikih tentang rezeki.
"Kalau Anda berniat serius pasti akan lepas niatkan dulu yang benar lalu pelajari, belajar dulu, apa yang dipelajari? belajar fikih rezeki dalam Quran," ujar UAH.
Pasalnya orang yang memahami ilmu fikih maka rezeki dirinya hidupnya akan tenang dan tidak selalu memikirkan tentang harta.
"Saya sering katakan begini kalau orang paham tentang fikih rezeki ketentuan rezeki dalam Al-Quran dan hadits, hidup dia pasti akan tenang tidak akan diperbudak oleh harta," jelasnya.
Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT dari Surat Az-Zariyat ayat 51 tentang larangan riba, begini bunyinya:
وَلَا تَجْعَلُوْا مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۗ اِنِّيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
Wa laa taj‘aluu ma‘allaahi ilaahan aakhar, innuu lakum minhu naziirum mubiin.
Artinya: "Janganlah kamu mengadakan Tuhan lain bersama Allah. Sesungguhnya Aku adalah seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu." (QS. Az-Zariyat, 51:51).
Menurutnya, Allah SWT sudah mengatur rezeki seseorang dalam hidupnya.
"Di langit itu rezekimu telah ditetapkan," kata pendakwah itu.
Ia mengungkap seseorang harus mencari rezeki dengan cara halal karena utang dari riba diharamkan Allah SWT.
Ini sesuai dalil Surat Al-Baqarah ayat 168 tentang mencari rezeki yang halal dan utang sangat dibenci oleh-Nya, begini bunyinya:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Yaa ayyuhan-naasu kuluu mimmaa fil-ardi halaalan tayyibaa, wa laa tattabi‘uu khutuwaatisy-syaitaan, innahuu lakum ‘aduwwum mubiin.
Artinya: "Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata." (QS. Al-Baqarah, 2:168).
UAH pun memberikan cara seseorang melunasi utang dari hasil riba dapat melakukan amalan membaca Surat Al-Baqarah dari ayat 275 sampai 281.
"Riba itu ada di Al-Baqarah ayat 275 sampai turunannya terus ke bawah sampai ayat 281," ungkapnya.
Dalam kandungan Surat Al-Baqarah ayat 275 menjelaskan larangan bagi seseorang melakukan cara jual beli seperti riba akan jadi penghuni neraka.
Dari kegiatan riba itulah Allah SWT menurunkan Surat Al-Baqarah ayat 276 tentang sedekah lebih baik daripada riba.
Amalan seseorang agar melunasi utang ribanya melalui Surat Al-Baqarah ayat 280, begini bunyinya:
وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Wa in kaana zuu ‘usratin fanaziratun ilaa maisarah, wa an tasaddaquu khairul lakum in kuntum ta‘lamuun.
Artinya: "Jika dia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Kamu bersedekah (membebaskan utang) itu lebih baik bagimu apabila kamu mengetahui(-nya)." (QS. Al-Baqarah, 2:280).
Anda dapat melakukan amalan sedekah melalui berbagai cara, salah satunya zakat sebagai bentuk memberikan harta agar rezeki lancar.
Kesimpulannya bahwa, jika seseorang terus melakukan amalan dengan baca Surat Al-Baqarah dari ayat 275-281 maka dia diberikan kemudahan dalam melunasi utangnya.
Apabila Anda masih belum puas memahami penafsiran di atas, bisa langsung konsultasi atau dengar kajian dari para ulama, kyai, ustaz, dan tokoh agama lain.
Tujuannya supaya Anda mengambil perspektif dari berbagai pendapat dan tidak ada kesalahan dalam tafsir hingga segera menemukan jawaban tentang utang dari riba.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more