Berkat Covid-19, Sosok Sastrawan Ini Selalu Ucap Sholawat dan Surat Al-Fatihah hingga Anggap Tanaman sebagai Teman
- Freepik
Pada akhirnya ia memanfaatkan tanah kosong itu dengan menanam tanaman singkong dengan pakaian sederhana ala petani.
Karena sebelumnya ia hanya memfokuskan berjemur diri untuk menjaga kesehatan guna menghindari Covid-19.
Kebetulan ia mendapatkan bibit singkong berasal dari temannya.
Mantan rektor di perguruan tinggi swasta di Kota Reog itu pun langsung memanfaatkan bibit tersebut.
Setelah itu, Kang Tejo seketika kaget karena tanaman singkongnya tumbuh subur dan sempurna.
Hingga kini areal tanah kosong itu menjadi tempat yang terkenal dan favorit bagi pecinta tanaman dan linkungan di Ponorogo.
Banyak yang mengenali tempat itu sebagai kebun literasi bahkan menjadi daya tarik bagi orang yang lewat di sana untuk menikmati kebun literasi miliknya.
Tak hanya itu, ia merupakan seorang dosen dan sering membawa mahasiswanya yang berkonsultasi skripsi mereka ke dirinya.
Karena banyak yang mengakui saat berkunjung ke kebun literasi terasa sangat nyaman dan rileks.
Berkat Covid-19, ia telah melalui beberapa tahun melakoni kegiatan barunya ini.
Bapak dari tiga anak ini pun mulai memfokuskan beralih berbagai jenis tanaman lain dengan penuh cinta.
Selain singkong, saat ini ia mulai menanam umbi-umbian jenis lain yang lagi-lagi kembali dapat bibit uwi baru dari temannya.
Sebagai sastrawan terkenal sudah banyak sastrawan yang menyambangi kebun literasi milik Kang Tejo.
Para sastrawan tersebut di antaranya J. Sumardianta (penulis), Yuditeha (novelis dan cerpenis), Prof Dr Setya Yuwono Sudikan (guru besar Unesa), Sapta Arif (cerpenis).
Lanjut, ada Sinta Yusinda (novelis/FLP) Arafat Nur, Ruli Riantiarno (cerpenis novelis), Beri Hanna (novelis), Hans Gagas, Panji Kusuma (novelis), Felix K. Nesi, Aning Aminuddin (penyair), Deni Mishar (Pelangi Sastra, Malang), Widodo Basuki (penyair Bahasa Jawa).
(ant/hap)
Load more