tvOnenews.com - Dalam sebuah kesempatan ceramahnya di majelis taklim, Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad menjelaskan soal dosa mengerikan menunda gaji karyawan. Bahkan sampai surga pun diharamkan untuknya.
"Boleh jadi kita menjadi orang yang bagi orang lain menggantungkan hidup dengan kita, pimpinan perusahaan, pimpinan bidang apa saja, apakah bidang pertanian, bidang dagang," ucapnya dalam ceramahnya di hadapan para jamaah.
Di mana dalam hal ini, orang banyak menggantungkan hidupnya dengan kita, maka dari itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan kalau nikmat pemberian itu tidak datang dari Allah SWT.
"Allah ta'ala yang menjadikan dia menjadi penggembala atau menjadi pimpinan perusahaan itu, maka dia musti juga tunaikan hak orang lain," ucapnya.
Ustaz Abdul Somad.
Lantas bagaimana hukum menunda gaji dalam ajaran Islam?
"Berikan upah pekerjamu, sebelum kering keringatnya," ucap UAS.
Di mana Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda seperti demikian, dan merupakan HR. Ibnu Majah.
Pada kesempatan ceramah itu juga, Ustaz Abdul Somad mengungkapkan soal betapa mengerikan dosa menunda gaji karyawan.
"Kalau sampai dia curang, apakah salatnya, puasanya, hajinya yang pergi ke Mekkah itu dapat menolong dia dihadapan Allah?" tutur Abdul Somad.
"Harramallāhu 'alaihil-jannah, diharamkan Allah surga untuk dia, menetes air matanya di pintu Ka'bah, gelantung dia di kiswah Ka'bah,'Ampuni aku Ya Allah,'" ucapnya.
"Orang zalim yang diberikan oleh Allah amanah untuk dia gagal dalam memimpin itu, Harramallāhu 'alaihil-jannah, Allah haramkan surga untuk dia," terangnya.
Oleh karena itu, ulama yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir ini mengatakan bahwa jangan terlena ketika dititipkan kuasa jabatan oleh Allah SWT.
"Banyak orang lain menggantungkan hidup, itu satu sisi nikmat, syukur Alhamdulillah, tetapi di sisi lain adalah ujian, itu adalah gembala kambing-kambing," ujarnya.
"Ini sebuah makna ungkapan, mereka itu seperti kambing-kambing yang musti digembalakan dengan baik," ungkapnya.
Karena kalau tidak, maka kita akan menjadi tanggungjawab beban dihadapan Allah SWT. (ind)
Wallahua'lam.
Load more