Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat mengomentari Pendeta Gilbert Lumoindong yang dalam ceramah viralnya, menyinggung agama Islam yang harus selalu membersihkan diri (wudhu) setiap kali ingin beribadah.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengucapkan terima kasih kepada Pendeta Gilbert Lumoindong.
“Sehingga teman-teman di Kristiani bisa mengenal setidaknya ya tentang salat tentang zakat berapa kali ditunaikan oleh umat Islam,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan mengenai esensi wudhu dalam Islam.
Pendeta Gilbert Lumoindong Singgung Bersih Berkali-kali dalam Islam, Ini Esensi Wudhu yang Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat (Sumber: pixabay/Engin_Akyurt)
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, wudhu tidak hanya sekedar membersihkan diri, tapi memiliki landasan teologis dan terdapat makna.
“Di islam disebut dengan wudhu, tapi dia punya landasan teologisnya dalam bentuk pengetahuan, ada dalilnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa dalam Islam semua landasannya jelas.
“Perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an tercantum dalam surat Al Maidah ayat 6,” jelasnya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa alasan wudhu merupakan syarat untuk menunaikan shalat, karena untuk menghadap Tuhan seseorang haruslah dalam keadaan suci dan bersih.
“Sehingga menjadi syarat untuk menunaikan shalat, Allah itu maha suci, maha baik, maha bersih. Jangan sampai ada seorang hamba mau menghadap tuhannya dalam keadaan yang masih kotor,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dengan berwudhu dapat membuat hati lebih tenang.
“Sehingga jika berbicara dengan orang dengan keadaan hati yang tenang akan lebih nyaman. Begitupun jika ingin berbicara dengan Allah,” jelasnya.
“Bersihkan dulu, sehingga hatinya baik. Kalau kita mau bicara kan dengan hati yang baik itu nyaman, ini kita mau doa menghadap Allah,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Selain memberikan spirit kebersihan, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa tidak mungkin seorang Muslim menghadap Allah dalam keadaan kotor.
“Mau menghadap Allah,mau doa sama Allah, ga mungkin dalam keadaan hati masih gelisah, masih kotor. Maka wudhu memberikan spirit pembersihan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan kata Ustaz Adi Hidayat, orang yang benar wudhunya bisa menggunakan aura wudhu dalam hidupnya.
“Jadi spirit wudhu bukan hanya dipakai dalam shalat, orang yang sukses wudhunya dia bisa gunakan aura wudhu dalam kehidupan,” jelasnya.
“Sehingga hatinya bersih, perilakunya mulia. Itulah sebabnya anggota yang dibasuh dalam wudhu itu semua anggota tubuh yang digunakan berinteraksi,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Pendeta Gilbert Lumoindong Singgung Bersih Berkali-kali dalam Islam, Ini Esensi Wudhu yang Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat (Sumber: freepik)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru'ūsikum wa arjulakum ilal-ka‘bain(i), wa in kuntum junuban faṭṭahharū, wa in kuntum marḍā au ‘alā safarin au jā'a aḥadum minkum minal-gā'iṭi au lāmastumun-nisā'a falam tajidū mā'an fa tayammamū ṣa‘īdan ṭayyiban famsaḥū biwujūhikum wa aidīkum minh(u), mā yurīdullāhu liyaj‘ala ‘alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma na‘matahū ‘alaikum la‘allakum tasykurūn(a).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,202) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh203) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.
Itulah penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat perihal esensi wudhu yang sempat disinggung Pendeta Gilbert Lumoindong.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Wallahu’alam
(luthfi/put)
Load more