Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Syafiq Riza Basalamah membagikan tata cara dan panduan puasa Syawal.
Sebagaimana diketahui, Setelah sebelumnya melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan 2024 selama sebulan penuh, seluruh umat muslim akhirnya merayakan Hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Lantas bagaimana tata cara dan panduan mengerjakan puasa syawal?
Simak penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah berikut, yang diilansir tvOnenews.com pada Rabu (10/4/2024) dari tayangan YouTube channel Surabaya Mengaji dengan judul "Bagaimana Cara Melaksanakan Puasa Syawal? - Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA" yang diunggah pada 3 Juni 2020.
Dalam video ceramahnya itu, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan tata cara dan panduan puasa syawal setelah qadha atau membayar utang puasa ramadhan.
"Bicara bagaimana melaksanakan puasa syawal. Pertama hendaklah engkau selesaikan puasa Ramadhan. Yang punya utang bayar dulu utangnya. Lunas utangnya Alhamdulillah," saran Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
"Jangan sampai engkau puasa syawal tapi gak bayar utang," sambungnya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah juga menerangkan bahwa ada perbedaan pendapat diantara para ulama terkait bolehkah puasa syawal dengan niat qadha.
Sebagian ulama mengatakan boleh, dan intinya adalah mengqadha puasa Ramadhan, jangan sampai kaum muslimin memiliki utang.
"Apakah berturut-turut lebih baik? Bebas, engkau mau berturut-turut hari kedua, ketiga, keempat, bebas, intinya bagaimana kita bisa istiqomah, kita jaga," jelas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Kemudian Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan, bahwa ada orang yang berpuasa di hari senin, karena hari senin merupakan hari diangkatnya amal.
"Saya mau ngambil fadilah hari senin. Hari senin kan hari diangkatnya amal anda berpuasa. Senin kamis, senin kamis, MasyaAllah. Dia berpuasa pada hari yang mulia juga. Artinya hari senin kamis itu hari yang mulia, hari diangkatnya amalan, dan ada puasa sunnah di sana," terang Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, hendaknya kaum muslim beramal sesuai kemampuan. Karena tidak ada kondisi yang baku untuk melaksanakan puasa syawal.
"Nabi Muhammad SAW memberikan kebebasan, yang penting 6 hari. Bahkan sebagian ulama menjelaskan, kalau ternyata ada perempuan yang datang bulan, umpamanya, ketika dia membayar utang, kemudian setelah membayar utang datang bulan, syawalnya abis, sebagian ulama mengatakan boleh berpuasa di bulan Dzulqa'dah, yang penting puasa 6 hari," ujar Ustaz Syafiq Riza Basalamah menerangkan.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah menambahkan jika kaum muslim bersungguh-sungguh melaksanakan puasa syawal, maka pahala puasa akan dihitung sama dengan pahala selama satu tahun.
Wallahua'lam bis sawab.
(udn/put)
Load more