tvOnenews.com - Di berita-berita televisi maupun di media sosial, sering dijumpai kasus-kasus pembunuhan yang sadis.
Bahkan, saat ini banyak orang melakukan pembunuhan dikarenakan emosi sesaat atau hal-hal yang sebenarnya bisa dibicarakan secara kekeluargaan.
Nyawa orang seakan tidak berharga dan dengan mudahnya dihilangkan oleh orang lain.
Buya Yahya ungkap dosa bagi seorang pembunuh. Sumber: YouTube Al-Bahjah TV
Dalam Islam, bagaimana dosa bagi seorang pembunuh? Dan apakah seorang pembunuh memiliki kesempatan untuk bertaubat?
Dalam salah satu kesempatan ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan hal tersebut.
Buya Yahya menjelaskan, seorang pembunuh yang melakukan pembunuhan orang beriman dengan sengaja, maka di akhirat akan mendapat balasan neraka jahannam.
"Membunuh orang yang beriman dengan sengaja, balasannya neraka jahannam. Bisa dikatakan selama-lamanya atau lama sekali," ujar Buya Yahya, dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV.
Selanjutnya, Buya Yahya menceritakan sebuah kisah yang terjadi pada zaman Abdullah bin Abbas.
Pada saat itu, ada seseorang yang mendatangi Abdullah bin Abbas dan bertanya "Apakah seorang pembunuh ada taubatnya?".
Kemudian, Abdullah bin Abbas menjawab "Tidak ada".
Lalu, ada orang lain yang datang dan bertanya dengan pertanyaan yang sama "Apakah orang yang membunuh ada taubatnya?".
Namun, jawaban Abdullah bin Abbas berbeda. Pada orang kedua yang bertanya tersebut, Abdullah bin Abbas menjawab "Ada".
Sahabat-sahabat Abdullah bin Abbas pun bertanya-tanya mengapa ada dua orang yang menanyakan hal yang sama, namun jawabannya berbeda.
Buya Yahya menyebut apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Abbas merupakan ilmu psikologi atau dengan melihat kejiwaan seseorang.
"Inilah ilmu yang sekarang dikenal dengan ilmu psikologi, dengan melihat kejiwaan," kata Buya Yahya.
Ternyata, Abdullah bin Abbas ketika melihat orang pertama, mukanya merah seperti sedang marah.
Oleh karena itu, ia menjawab bahwa tidak ada taubat bagi pembunuh. Sebab, orang yang bertanya tersebut memiliki emosi seperti ingin membunuh seseorang.
Hal itu dilakukan Abdullah bin Abbas untuk mencegah orang tersebut melakukan pembunuhan terhadap orang lain.
Sedangkan penanya kedua datang dengan wajah yang sedih dan penuh air mata. Abdullah bin Abbas menjawab bahwa ada taubat bagi pembunuh karena sadar orang tersebut baru melakukan pembunuhan.
Abdullah bin Abbas memberi motivasi kepada orang kedua dengan cara meminta maaf, berdoa, istigfar, dan bertaubat.
Buya Yahya menyebut, membunuh merupakan suatu dosa besar. Sebab, membunuh satu orang sama seperti membunuh sejuta umat, sebab yang dibunuh adalah kemanusiannya.
"Tapi yang jelas dosa besar, naudzubillah," pungkasnya.
(Gwn)
Load more