Ternyata Sosok Inilah yang Ada di Balik Hadiah Malam Lailatul Qadar
- freepik/GarryKillian
Jakarta, tvOnenews.com - Pada 10 malam terakhir Ramadhan, setiap Muslim sebaiknya banyak melakukan ibadah. Hal ini karena akan ada malam istimewa yang bernama Lailatul Qadar.
Ternyata, ada satu sosok yang menjadi penyebab mengapa Allah SWT memberikan Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Hal itu sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas RA.
Dia berkata,
Suatu ketika, Nabi Muhammad menceritakan sebuah kisah tentang seorang lelaki dari Bani Israel kepada para sahabatnya.
Ia selalu membawa pedang di antara kedua pundaknya selama 1000 tahun yang ia gunakan untuk berjuang di jalan Allah.
Para sahabat pun dibuat kagum mendengar kisah tersebut dan mereka pun bertanya kepada Nabi:
“Apakah kami juga bisa mendapatkan pahala yang sama seperti lelaki itu, wahai Rasulullah?”
“Aku tak tahu pasti...” jawab Rasulullah.
Nabi berharap agar umatnya juga bisa menyamai pahala lelaki tersebut.
Lantas beliau memohon seraya berkata:
يا رب, جعلت أمتي أقصر الأمم أعمارا وأقلها أعمالا...
“Ya Allah, Engkau jadikan umatku sebagai umat dengan umur paling singkat, amal mereka pun tak seberapa banyak...”
Mengetahui kekasihnya memohon, Allah SWT kemudian mengabulkan permintaan sang kekasih.
Bahkan Allah memberikan Nabi hal yang lebih baik dari 1000 bulan, yakni satu malam yang dinamakan Lailatul Qadar.
Dengan adanya malam ini, maka umat Nabi Muhammad SAW tidak usah repot-repot harus menenteng pedang untuk berjihad di jalan Allah, seperti lelaki Bani Israel tadi.
Mereka hanya perlu menemukan satu malam itu di bulan Ramadhan dan malam ini selalu ada di setiap bulan Ramadan sampai hari kiamat tiba.
Lailatul Qadar merupakan keistimewaan yang hanya dimiliki oleh kita, umat Nabi Muhammad SAW.
Maka alangkah beruntunglah kita menjadi umat terbaik, sebab memiliki Nabi yang terbaik pula.
Sosok lelaki yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW ternyata bernama Syam’un, ia merupakan seorang Nabi.
Ia telah berperang melawan banyak musuh selama 1000 bulan lamanya, pelana kudanya pun selalu basah dan tak pernah kering.
Ia selalu memukul mundur pasukan orang kafir berkat kemampuan fisik dan keberanian yang luar biasa, nyali musuh pun ciut saat berhadapan dengannya.
Load more