Jakarta, tvOnenews.com - Ketiduran di sore hari sampai terlewat salat maghrib, apakah saat bangun dahulukan salat Isya atau Maghrib? Begini jawaban Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Pernahkah Anda tak sengaja ketiduran lalu tak sengaja melewatkan waktu salat, misalnya Maghrib, saat membuka mata sudah Isya. Lantas, bagaimana seharusnya urutan salat yang dilakukan?
Alasan ketiduran pun bisa beragam, entah itu kelelahan atau lupa sehingga melewatkan waktu salat.
Apabila demikian, bagaimana seharusnya urutan salat setelah bangun dari ketiduran? Apakah Isya atau Maghrib terlebih dulu?
Dikutip dari YouTube SMKN 2 Temanggung Official, Ustaz Adi Hidayat atau UAH memberikan jawaban begini tentang salat Isya atau Maghrib dulu jika ketiduran di sore hari.
Hal pertama yang perlu diingat adalah, ketika terbangun dan ingat belum laksanakan kewajiban salat, maka salatlah.
"Pertama, waktu orang tidur itu, waktu salatnya pada saat bangunnya," kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan.
Di dalam Islam, ada 3 perkara dalam hidup manusia yang tidak dihisab oleh Allah SWT.
Pertama, adalah ketika ia tidur sampai terbangun. Kedua, dari bayi sampai baligh, dan orang yang terganggu kejiwaannya sampai ia sadar kembali.
Tiga perkara tersebut adalah waktu seseorang tidak dihisab nanti di akhirat.
"jadi, orang yang tertidur, waktu salatnya saat bangunnya," ujar UAH menegaskan.
(Ilustrasi salat. Sumber: tim tvOne)
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, jika terlewat seperti ini maka salat yang dilakukan tetap berdasarkan urutan tertib waktunya.
Misalnya, ketiduran sampai melewatkan waktu Maghrib sementara saat bangun sudah saatnya salat Isya.
Maka, yang dilaksanakan lebih dulu adalah ibadah salat Maghrib, kemudian setelahnya lakukanlah ibadah Isya.
Meskipun orang tertidur boleh mengerjakan salat setelahnya, namun Ustaz Adi Hidayat sangat tidak menganjurkan kita sengaja tertidur.
"Pertanyaannya, kenapa antum ketiduran?" kata dia.
UAH pun mengajak agar semua umat Islam lakukan salat tepat waktu, karena itu jauh lebih baik dibandingkan harus salat dengan kondisi tertentu.
Di setiap kondisi darurat, Allah SWT memberikan kita kemudahan dalam beribadah.
Suatu ketika, UAH mengatakan, Nabi Muhammad SAW pernah tertidur karena tidak dibangunkan oleh Bilal.
Padahal, biasanya Rasulullah selalu terbangun sebelum subuh karena kebiasaannya.
Di saat itu, Rasulullah terbangun di pagi hari namun matahari sudah terlihat jelas di langit. Tentunya, waktu subuh telah berakhir.
Namun, Nabi Muhammad SAW kemudian langsung melaksanakan salat Subuh setelah terbangun dari tidurnya.
Kejadian tersebut, kata Ustaz Adi Hidayat, adalah cara Allah SWT membuat hukum saat manusia di masa depan mungkin ketiduran dan terlewat waktu salatnya.
Sebab, pada dasarnya, Nabi memiliki sifat maksum atau terhindari dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
"Nabi itu maksum, dijaga dari salah. Mudah bagi Allah membangunkan Nabi sebelum subuh karena itu kebiasaannya. Cuma, Nabi ditetapkan supaya tidur agar memberikan hukum bagi antum yang bertanya soal ini," kata dia lagi. (iwh)
Load more