Jakarta, tvOnenews.com - Seorang Muslim dilarang mencari-cari kesalahan atau aib orang lain.
Apalagi hingga membicarakan kesalahan atau aib seseorang di belakangnya atau ghibah.
Hal itu sebagaimana hadis berikut ini, yang dikutip dari Qur’an Kementerian Agama (Kemenag) Tafsir Tahili Surat Al Hujurat Ayat 12.
Diriwayatkan pula oleh Aḥmad dari Abu Barzah al-Aslami, Rasulullah SAW bersabda:
يَا مَعْشَرَ مَنْ اٰمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْﻹِيْمَانُ قَلْبَهُ لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ يَّتَّبِعْ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِيْ بَيْتِهِ. (رواه أحمد عن أبي برزه اﻷسلمى)
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman dengan lidahnya, tetapi iman itu belum masuk ke dalam hatinya, jangan sekali-kali kamu bergunjing terhadap kaum muslim, dan jangan sekali-kali mencari-cari aib-aib mereka. Karena siapa yang mencari-cari aib kaum muslim, maka Allah akan membalas pula dengan membuka aib-aibnya. Dan siapa yang dibongkar aibnya oleh Allah, niscaya Dia akan menodai kehormatannya dalam rumahnya sendiri.” (Riwayat Aḥmad dari Abū Barzah al-Aslamī)
Itulah hadis yang menjelaskan bahwa seseorang yang membuka aib saudaranya maka akan mendapatkan hal yang sama.
Wallahu’alam
(put)
Load more