Kontroversi Film Kiblat, Ustaz Adi Hidayat Berkomentar: Jika Ada yang Baik, Kenapa Harus...
- istimewa
Bahkan, ia sebutkan, hal ini tidak harus berkata, bahwa belum saja melihat isinya (film).
"Bagus-bagus saja dengan hal demikian, tetapi lebih bagus dipromisikan dengan cara yang baik dan tak perlu membuat tema yang akrab di telinga kalangan tertentu, atau nilai religius tertentu, tetapi ternyata hal yang disajikan bertabrakan dengan hal jamak dimengerti," pungkasnya.
Lanjutnya, ia mengingatkan, bahwa Kiblat itu bagi umat islam adalah arah untuk sholat, dan arrahnya ke ka'bah dan gambarannya bukan dengan orang yang berposisi tertentu.
"Dan bukan satu adegan tertentu dan sebagainya, tetapi ini pun kita saling mengarahkan dan tidak perlu kita saling menjelekan dan menjatuhkan," ucap ustaz Hadi Hidayat.
Sebelumnya diberitakan, Akhir-ahkir ini film Kiblat menuai kontroversi hingga kritikan pedas dari berbagai kalangan hingga teguran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Seperti yang dikatakan MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, bahwa film itu sebagai kampanye hitam terhadap ajaran agama.
Oleh sebab itu, ia meminta agar film Kiblat yang diproduksi oleh rumah produksi Leo Pictures tidak diputar di bioskop.
Hal ini diminta karena ada beberapa alasan, yang membuat film tersebut tak layak tayang di bioskop.
Walaupun, tidak diketahui isi filmnya. Namun, poster filmnya tampak tak sesuai dengan judul filmnya.
“Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shalat,” katanya dalam keterangan foto yang di unggah di Instagram, dikutip Selasa (25/3/2024).
“Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” sambungnya.
Tak hanya itu saja, Lembaga Sensor Film (LSF) menjelaskan, Kiblat kini masih belum lulus sensor. Keterangan 'lulus sensor' dari LSF merupakan salah satu yang wajib didapatkan rumah produksi supaya bisa menayangkan filmnya di Indonesia.
"Film Kiblat belum lulus sensor, masih dalam proses peninjauan," kata Wakil Ketua LSF Ervan Ismail, Senin (25/3).
Load more