ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Wadai Talam, Kue yang Memanjakan Lidah Para Pemburu Takjil di Samarinda

Tak hanya varian klasik pandan dan santan, wadai talam modern seperti durian, keju, hingga blueberry pun turut menggoda para pemburu takjil.
Sabtu, 16 Maret 2024 - 16:58 WIB
Penjual wadai talam di Jalan Biawan, Samarinda
Sumber :
  • ANTARA

Samarinda, tvOnenews.com -Setiap sore pada bulan Ramadhan, warga Samarinda, Kalimantan Timur, ramai hilir mudik sembari menunggu waktu berbuka puasa. Ada yang sekadar nongkrong di taman kota, taman di tepian Sungai Mahakam, hingga menyerbu kuliner takjil dengan beraneka kue yang dijajakan di sisi jalan, maupun wisata belanja Ramadhan setempat.

Namun, ada satu ruas jalan yang tak hanya menawarkan kolak dan gorengan biasa. Di kaki Jembatan Arif Rahman Hakim, Jalan Biawan, Samarinda, setiap Ramadhan kawasan itu menjelma menjadi surga bagi para pecinta kuliner tradisional, khususnya kue-kue basah. Kue-kue yang harum itu menggoda para pengunjung dengan memadati kawasan ini.  Aroma pandan dan gula merah mendominasi, membius para pemburu takjil dengan pesona kelegitannya. Itulah penganan yang orang lokal menyebutnya wadai talam.

 

Puluhan pedagang wadai talam sore itu berjejer rapi, dengan suguhan berwarna-warni. Tak hanya varian klasik pandan dan santan, wadai talam modern seperti durian, keju, hingga blueberry pun turut menggoda pandangan. Di antara keramaian ini, lapak Hajah Ana tak pernah sepi pembeli. Antrean mengular, para bocah tak sabar menenteng wadah berisi kue talam buatan sang legenda.

 

"Tahun ini ramai sekali," ujar Hajah Ana semringah. Wajahnya berbinar meski guratan lelah tak bisa disembunyikan. Ia meneruskan, "Di momen Ramadhan ini, orang kangen suasana ngabuburit sambil jajan wadai talam."

 

Ya, jajanan wadai talam tak hanya soal berbuka. Ini adalah tradisi, kebiasaan tahunan yang digemari warga Samarinda. Para ibu hingga pemuda bergerombol, bercanda riang sambil memilih kue. Ibu-ibu berbelanja sambil bertukar cerita tentang menu sahur. Aroma manis berpadu dengan semangat kebersamaan, membuat Jalan Biawan bertransformasi menjadi ruang interaksi yang hangat.

 

Sebagian orang menyebutnya "Kampung Wadai Talam", bukan hanya domain kue talam. Di sinilah panggung jajanan tradisional digelar. Ada juga klepon hijau yang menguarkan aroma kelapa, hingga risoles dan lumpia yang digoreng dadakan, siap memanjakan lidah. Harganya pun ramah di kantong, tak sampai membuat dompet jebol.

 

Delapan jenis talam

Ada lagi penjual wadai talam yang tak kalah legendaris di Jalan Biawan. Ia adalah Hj. Awaliyah. Sudah 20 tahun ia menjajakan wadai talam dan kue tradisional lainnya, memanjakan lidah warga Samarinda dengan cita rasa yang tak lekang oleh waktu.

 

Wadai talam di Jalan Biawan terkenal dengan keragamannya. Awaliyah menawarkan delapan jenis wadai talam, di antaranya amparan tatak, sari pengantin, sari muka, lapis hula-hula, talam mandapa, talam singkong, talam putri selat, dan karaban. Setiap jenisnya memiliki keunikan rasa dan teksturnya sendiri.

 

Amparan tatak dan sari muka menjadi primadona di antara para pembeli. Amparan tatak menawarkan rasa pandan yang gurih dan tekstur yang lembut, berpadu dengan santan kelapa yang creamy. Sementara sari muka memiliki rasa manis yang lebih dominan dengan tekstur yang kenyal.

 

Membuat kue talam membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Bahan-bahan seperti tepung beras, santan, gula, dan pewarna dicampur dengan cermat, kemudian dikukus selama 1 jam untuk menghasilkan kue talam yang sempurna.

 

Awaliyah memulai proses pembuatannya sejak subuh, dibantu oleh tiga karyawan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kue-kue yang dijualnya selalu segar dan berkualitas.

 

Bulan Ramadhan menjadi berkah bagi para pedagang di Jalan Biawan. Awaliyah mengaku omzetnya bisa mencapai Rp10 juta per hari, dua kali lipat dari hari biasa.

 

Bagi para pecinta kuliner tradisional, wadai talam Biawan memiliki cita rasa yang tak tertandingi. Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang pas menjadikannya takjil favorit untuk berbuka puasa.

 

Yasinta, pembeli setia wadai talam Jalan Biawan, mengatakan bahwa kue talam di sini memiliki ciri khas yang berbeda. "Lebih lembut dan manisnya pun pas," ungkapnya.

 

Hal yang istimewa adalah menggunakan pandan asli dan juga manis gula merahnya yang terasa nikmat jika disantap saat berbuka puasa.

"Apalagi amparan tatak, ini jenis talam yang paling saya sukai, terasa manis bercampur gurih santan, dicampur lembut dan harumnya pisang talas," ungkap Yasinta

 

Jalan Biawan bukan sekadar tempat berburu takjil, melainkan juga surga bagi para penikmat kuliner tradisional. Di sini, tradisi dan kelezatan bersatu, memanjakan lidah dan menghangatkan hati.

 

tvonenews

 

Namun, ada catatan kecil bagi para pemburu takjil. Datang lebih awal adalah kunci. Wadai talam amparan tatak yang legendaris atau pisang bakar yang menggoda, kerap ludes 40 menit sebelum adzan Maghrib berkumandang.

 


Mengintip dapur talam pandan

 

Menelusuri dapur pengolahan talam, seorang pembuat talam bernama Afrina Nisa cekatan menyiapkan bahan-bahan untuk dua lapis talam: ketan dan pandan, salah satu jenis wadai talam. Beras ketan yang telah dicuci bersih direndam selama 3 jam, lalu dicampur dengan santan dan garam dalam wadah tahan panas. Daun pandan ditambahkan untuk memberikan aroma yang khas. Adonan ini kemudian dikukus selama 30 menit, diaduk, dan dikukus kembali selama 15 menit.

 

Sementara itu, Afrina membuat adonan pandan. Daun pandan di-blender dengan air dan disaring. Telur, gula pasir, garam, dan vanila dikocok hingga rata. Santan dituangkan dan diaduk rata. Tepung terigu dan tepung maizena diayak dan dimasukkan ke dalam campuran telur, diaduk rata. Sari pandan yang telah dihaluskan diaduk rata. Adonan disaring dan dimasak di atas api kecil dengan diaduk terus hingga mengental.

 

Loyang yang telah dioles minyak goreng dan dilapisi daun pisang siap menerima adonan. Adonan ketan dituang terlebih dahulu, diratakan dan ditekan-tekan. Adonan pandan kemudian dituang di atasnya, diratakan. Kue dikukus selama 40 menit dengan api sedang.

 

Aroma pandan yang makin kuat menandakan bahwa wadai talam pandan telah matang. Afrina mengeluarkannya dari kukusan dan menanti dengan sabar hingga talam benar-benar dingin. Jika bagian atas mengeras, kue siap diiris dari loyang dengan rapi dan disajikan dalam sebuah kemasan mika untuk dijajakan.

 

Tekstur ketan yang pulen, dan aroma pandan yang harum, semua berpadu sempurna dalam wadai talam ketan pandan ini. Sebuah hidangan klasik yang selalu berhasil membawa kebahagiaan saat berbuka.(ant/bwo)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT