Rasulullah SAW Paling Banyak Puasa di Bulan Syaban, Ustaz Adi Hidayat dan Buya Yahya Ungkap Alasannya
- Kolase tim tvOnenews
“Nabi menjawab apa? kata nabi bulan Sya'ban itu yang kalian tanya kenapa banyak-banyak aku puasa, kenapa kau meningkatkan ibadah, bulan syaban itu sebetulnya Agung,” ujar Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hadits tersebut.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa meski bulan salah satu dari bulan haram namun syaban ternyata memiliki keistimewaan yang ternyata tidak dibayangkan.
“Tidak seperti yang kamu bayangkan, syaban juga punya keistimewaan yang sangat istimewa, seperti rajab punya keistimewaan, seperti ramadhan yang lebih istimewa lagi,” jelas Beliau.
Kata Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa yang istimewa dari syaban adalah dimana amal-amal kita langsung dilaporkan kepada Allah SWT.
“Apa yang istimewa di situ? pertama kata Nabi di bulan itu amal-amal kita pada saat itu secara langsung itu dilaporkan disampaikan diangkat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Itulah istimewanya bulan syaban, semua amalan itu dilaporkan langsung.
Nabi Muhammad SAW ingin saat amal disodorkan, Nabi dalam keadaan berpuasa.
“Aku sangat menginginkan saat amalku itu diangkat disampaikan kepada Allah, aku sedang dalam keadaan berpuasa,”
“Nabi yang paling takwa, nabi yang paling dekat dengan Allah, dipuji, dijamin surga dan sebagainya saja masih mencoba meningkatkan kualitasnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Buya Yahya
![]()
Rasulullah SAW Paling Banyak Puasa di Bulan Syaban, Ustaz Adi Hidayat dan Buya Yahya Ungkap Alasannya (Sumber: istockphoto.com)
Buya Yahya menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memberi gelar kepada syaban sebagai bulan yang dilupakan manusia pada saat itu.
“Bulan syaban itu adalah bulan yang Nabi SAW menggelarinya dengan bulan syahrun yahfalunasuanhu,” ujar Buya Yahya.
“Disebut sebagai bulan yang dilupakan oleh manusia waktu itu,” sambungnya.
Hal ini kata Buya Yahya karena orang biasanya sibuk menguatkan ibadah di bulan rajab dan ramadhan.
“Bulan Rajab dan bulan Ramadhan lalu lupa di bulan Syaban,” ujar Buya Yahya.
Padahal di bulan syaban, setiap Muslim disarankan semakin meningkatkan ibadahnya.
Load more