Mengapa Nabi Muhammad SAW Isra Miraj Malam Hari? Itulah saat Paling Utama Bagi Hamba untuk Mendekatkan Diri, Tafsir Surat Al Isra Ayat 1
- pexels
Sesungguhnya Dia, yaitu Allah adalah Maha Mendengar perkataan hamba-Nya, Maha Mengetahui tingkah laku dan perbuatannya.
Tafsir Tahlili
Allah swt menyatakan kemahasucian-Nya dengan firman “subḥana”, agar manusia mengakui kesucian-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak dan meyakini sifat-sifat keagungan-Nya yang tiada tara.
Ungkapan itu juga sebagai pernyataan tentang sifat kebesaran-Nya yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, dengan perjalanan yang sangat cepat.
Allah SWT memulai firmanNya dengan subḥana dalam ayat ini, dan di beberapa ayat yang lain, sebagai pertanda bahwa ayat itu mengandung peristiwa luar biasa yang hanya dapat terlaksana karena iradah dan kekuasaan-Nya.
Dari kata asra’ dapat dipahami bahwa Isra Nabi Muhammad saw terjadi di waktu malam hari, karena kata asra dalam bahasa Arab berarti perjalanan di malam hari.
Penyebutan lailan, dengan bentuk isim nakirah, yang berarti “malam hari”, adalah untuk menggambarkan bahwa kejadian Isra itu mengambil waktu malam yang singkat dan juga untuk menguatkan pengertian bahwa peristiwa Isra itu memang benar-benar terjadi di malam hari.
Allah SWT meng-isra’kan hamba-Nya di malam hari, karena waktu itulah yang paling utama bagi para hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan waktu yang paling baik untuk beribadah kepada-Nya.
Perkataan ‘abdihi (hamba-Nya) dalam ayat ini maksudnya ialah Nabi Muhammad saw yang telah terpilih sebagai nabi yang terakhir. Beliau telah mendapat perintah untuk melakukan perjalanan malam, sebagai penghormatan kepadanya.
Dalam ayat ini tidak diterangkan waktunya secara pasti, baik waktu keberangkatan maupun kepulangan Nabi Muhammad saw kembali ke tempat tinggalnya di Mekah.
Hanya saja yang diterangkan bahwa Isra Nabi Muhammad saw dimulai dari Masjidil Haram, yaitu masjid yang terkenal karena Ka’bah (Baitullah) terletak di dalamnya, menuju Masjidil Aqsa yang berada di Baitul Maqdis.
Masjid itu disebut Masjidil Aqsa yang berarti “terjauh”, karena letaknya jauh dari kota Mekah.
Selanjutnya Allah swt menjelaskan bahwa Masjidil Aqsa dan daerah-daerah sekitarnya mendapat berkah Allah karena menjadi tempat turun wahyu kepada para nabi. Tanahnya disuburkan, sehingga menjadi daerah yang makmur
Load more