Haul Akbar Ke-19 Guru Sekumpul: Ini Profil KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari yang Mengundang Lautan Manusia di Martapura Hari ini
- Tangkapan Layar/YouTube
Jakarta, tvOnenews.com - Pada hari ini, Minggu (14/1/2024), lautan manusia ada di Musala Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Ratusan ribu manusia itu berkumpul karena ingin menghadiri haul akbar ke-19 KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan nama Abah Guru Zaini atau Guru Sekumpul.
Para jamaah yang ingin menghadiri peringatan wafatnya Tuan Guru Sekumpul itu datang dari dalam daerah dan luar daerah.
Diperkirakan, jumlah jamaah haul Abah Guru Sekumpul akan terus bertambah hingga mencapai dua juta orang.
![]()
Haul Akbar Ke-19 Guru Sekumpul: Ini Profil KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari yang Mengundang Lautan Manusia di Martapura Hari ini (Sumber: ANTARA)
Siapakah Guru Sekumpul yang hingga kini masih dihormati dan disanjung oleh jutaan umat Muslim tersebut?
Berikut profil Guru Sekumpul dirangkum tvOnenews.com dari berbagai sumber.
Abah Guru Sekumpul bernama asli KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari.
Abah Guru Sekumpul lahir pada 11 Februari 1942 di desa Tunggul Irang Seberang, Martapura.
Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.
Beliau merupakan putra dari pasangan Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf bin Muhammad Seman dan Hj. Masliah binti H. Mulya bin Muhyiddin.
Sejak kecil, Guru Sekumpul mengikuti pendidikan formal di Madrasah Darussalam, Martapura.
Selain itu, beliau juga berlatih dengan guru-guru akbar spesialis keilmuan, salah satunya adalah al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif.
Tak hanya itu, Guru Sekumpul juga dididik oleh Guru Seman, yang tak lain adalah pamannya.
Guru Sekumpul pertama kali membuka pengajian di kediamannya di Keraton Martapura.
Pengajian tersebut diadakan untuk menunjang pelajaran para santri, yang diisi dengan pengulangan kitab-kitab.
Namun tak lama kemudian, pengajian Guru Sekumpul ini yang tadinya hanya untuk santri menjadi berkembang di kalangan masyarakat umum.
Selain mengulang kitab-kitab, dalam pengajian itu, Abah Guru Sekumpul mulai mensyiarkan Maulid al-Habsyi atau Simthud Durar karangan al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi.
Load more