Ramai Soal Polemik Habib Palsu, Habib Novel: Kalau Masyarakat Tanya Habib Novel Asli Atau Palsu, Maka Saya Katakan Saya Punya...

"Tinggal tanya langsung ke habibnya. Bib kalau antum asli, kami butuh bukti nasab yang ada stempel Maktab Daimi," terang Habib Novel.

"Kami kalau ada itu bisa percaya kalau antum habib. Kalau enggak, ya kami belum bisa percaya. Kami belum bisa percaya, kami tidak menafikan, tapi kami belum bisa percaya," ujarnya menambahkan.

Habib Novel Alaydrus menjelaskan bahwa masyarakat boleh mengatakan seperti itu karena memiliki hak untuk bertanya soal habib asli atau palsu. 

_{Habib Novel Alaydrus menunjukkan bukti dirinya habib asli dengan paspor Maktab Daimi, Nasab Alawiyyin. Source: YouTube}

"Sehingga kalau ada masyarakat nanya ke saya, Habib Novel asli atau palsu? Maka saya katakan, saya punya paspor Habib. Ini dikeluarkan oleh Maktab Daimi, Rabithah Alawiyah," tegas Habib Novel. 

"Jadi saya ini habib generasi yang ke 38, sama dengan Habib Muhammad," paparnya.

Habib Novel Alaydrus menjelaskan bahwa di dalam Maktab Daimi terdapat stempel yang jelas, sehingga tidak mudah dipalsukan.

Kemudian ada juga urutan-urutan nasab yang bisa membuktikan tercatatnya garis keturunan dari siapa-siapa saja, itulah cara paling mudah untuk membuktikan seorang habib.

"Surat dari Maktab Daimi, sebagai lembaga yang paling resmi, lembaga yang paling shahih di Indonesia untuk nasab bani Alawiyyin, anak cucu Nabi Muhammad SAW yang ada di Indonesia," terangnya.

Habib Novel Alaydrus menegaskan bahwa jika masyarakat ingin meyakinkan atas keraguan seseorang itu habib asli atau palsu, maka bisa dibuktikan dengan kepemilikan paspor nasab tersebut.

"InsyaAllah asli masalah nasabnya. Karena sudah terverifikasi di Maktab Daimi. Nah ini sebagai langkah awal yang paling mudah," ujar Habib Novel Alaydrus.

Kemudian langkah berikutnya, bisa bertanya pada masyarakat sekitar, apakah habib tersebut memang benar anak dari habib yang ada di kota tersebut.

"Tanya, karena habib itu jelas nasabnya. Yang jadi masalah kalau ada pendatang dari luar kota, tinggal di suatu wilayah baik desa atau kota yang masyarakat sekitar juga gak kenal kemudian mengaku habib," papar Habib Novel.