Pesan Menohok Buya Yahya ke Ulama yang Deklarasikan Capres Pilihannya: Sah-sah Saja, Asalkan…
- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Sementara pendukung yang suka mencaci maka artinya ia tidak sayang dengan calonnya.
“Maka yang suka mencaci adalah menjatuhkan calonnya selesai. Anda tidak sayang kepada calonnya, Anda mengundang orang untuk mencaci dia,” kata Buya Yahya.
Maka meski seorang ustaz, maka jika memutuskan memilih siapa itu sah saja.
“Jadi Ustaz, boleh Ustaz, sah punya pilihan sah-sah aja,” jelas Buya Yahya.
Jika ada ustaz yang belum punya dukungan, itu juga tak apa-apa.
“Kalau ada ustaz yang belum punya pilihan mungkin masih ada pertimbangan lain juga sah,” kata Buya Yahya.
“Karena dia mungkin ada punya misi besar di balik belum menampakkan siapa yang dipilih itu, sah saja kenapa? Yang penting dia tidak mencaci ya,” tandas Buya Yahya.
Buya Yahya kemudian mengatakan bahwa mencaci ada banyak cara. Maka dengan cara bagaimanapun tidak boleh mencaci.
“Ustaz kok milih atau Ustaz kok gak milih. Lah ini kan sama saja caci maki kan macam-macam modelnya,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa ustaz yang diam saja juga harus dihargai.
“Diam saja sudah ya tidak milih, mungkin kebimbangan, khusnudnya kuat dipikir tiga-tiganya baik semuanya atau membingungkan semuanya. Kan dia bisa sadar dalam keraguan,” jelas Buya Yahya.
Jika itu terjadi, saran Buya Yahya maka tinggalkan karena belum waktunya istikharah.
“Istikharah terakhir nanti, misalnya kalau malam besok pilihan saya istikharah seperti apa besok bisa saja
mungkin saat ini masih penggalian informasi makanya ya kalau ada Ustaz belum memutuskan sah saja,” kata Buya Yahya.
“Semoga nanti juga memilih yang terbaik. Tapi yang sudah memilih tolong beradab yang baik. Itu yang kita rindukan,” lanjut Buya Yahya mengingatkan.
Itulah nasihat Buya Yahya kepada ulama atau masyarakat yang sudah menetapkan dukungannya kepada calon presiden pilihannya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan kita tidak mengalami perpecahan akibat berbeda dukungan.
Agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam.
Load more