Manakah Penyebutan yang Benar untuk Bulan Kelima Hijriah? Jumadil Awwal atau Jumadil Ula?
- pexels
Jakarta, tvOnenews.com - Nama bulan kelima dalam kalender Hijriah adalah Jumadil Awwal.
Selain itu, bulan ini juga disebut dengan jumadil ula atau jumadal ula.
Lantas dari nama-nama tersebut, manakah yang dinilai sesuai dengan kaidah morfologi Arab?
Berikut penjelasannya yang dilansir tvOnenews.com dari laman Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut morfologi Arab, penyebutan Jumadil Ula dipandang lemah.
Hal ini karena pola fu‘ali harus diakhiri dengan ha lazimah (sehingga menjadi jumadilah), seperti kata qurasiyah dan shurahiyah (Shalahuddin Khalil, Tashhih al-Tashif, halaman 215).
Bagaimana dengan jumadal awwal?
Menurut gramatika Arab (nahwu), kata awwal yang berarti ‘pertama’ tidak bisa dipakai menyifati kata jumada yang masuk kategori muannats (feminim).
Hal ini diperkuat oleh al-Farra yang menyatakan, semua nama bulan Arab terkategori mudzakkar (maskulin) kecuali Jumadal Ula dan Jumadal Akhirah.
Dengan demikian, nama yang tepat untuk bulan kelima Hijriah adalah Jumadal Ula karena kata sifat yang tepat untuk menyifati kata jumada bukan al-awwal, melainkan al-ula yang berbentuk muannats. (Muhammad ibn al-Mustanir ibn Ahmad, al-Azminah wa Talbiyatul Jahiliyyah, hal. 45).
Sementara menurut Abu Sa‘id, penamaan bulan jumadal ula seperti nama beberapa bulan Arab yang lain, juga dilatarbelakangi oleh musim yang terjadi pada bulan tersebut, yaitu musim dingin (syita).
Jumada sendiri berasal dari kata jamada, yang berarti ‘beku’ sesuai dengan keadaan air yang beku di musim dingin (Ibnu Manzhur, Lisanul ‘Arab, jilid 3, hal. 130; dan al-Harawi, Tahdzib al-Lughah, jilid 10, hal. 358).
Menurut Ibnu Duraid, pada zaman Jahiliyah, bulan Jumadal Ula disebut dengan al-Hanin, Rubba, Syaiban, dan Kanun al-Awwal.
Sedangkan bulan berikutnya Jumadal Akhirah disebut dengan Milhan dan Kanun al-Akhir. Kata syaiban dan milhan ini dapat ditelusuri dari kata syaib yang berarti ‘uban’, dan kata milh yang berarti ‘garam.’ Keduanya menggambarkan keadaan salju di musim dingin yang putih seperti uban atau garam dan terjadi di bulan Jumadal Ula dan Jumadal Akhirah. (Abu al-Hasan, al-Mukhashish, jilid 2, hal. 387).
Load more