Jakarta, tvOnenews.com - Tahiyat akhir adalah salah satu dari rukun shalat.
Berikut doa tahiyat akhir yang harus dibaca.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ وعلى آلِ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى عَلَي سَيِّدِنَا آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد
“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya:
"Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Demi alam semesta, sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia."
Selain doa dan shalawat tersebut, juga disarankan membaca doa memohon gar terhindar dari fitnah dajjal.
. اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ.
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannama wamin ‘adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal."
Saat membaca doa dan shalawat tersebut, jari telunjuk digerakkan.
Namun ternyata ada perbedaan dalam menggerakkan telunjuk tersebut.
Dalam sebuah ceramah, Ustaz Abdul Somad (UAS) pernah mendapatkan pertanyaan tentang gerakan telunjuk.
Cara Gerakin Telunjuk saat Tahiyat Akhir Jika Ditinjau dari Berbagai Mazhab, Kata Ustaz Abdul Somad Ternyata Begini (Tangkapan Layar/Abdul Somad Official)
Jemaah tersebut mempertanyakan apakah menggerak-gerakkan telunjuk saat tahiyat akhir membuat shalat batal.
Ustaz Abdul Somad kemudian dengan tengas menjelaskan bahwa menggerakkan-gerakan telunjuk saat tahiyat akhir adalah satu dari gerakan shalat.
Namun setiap mazhab saat tahiyat memiliki cara berbeda dalam menggerakkan jari telunjuk.
“Itu gerakan shalat,” kata Ustaz Abdul Somad, dikutip tvOnenews.com pada Kamis (21/12/2023) dari potongan video ceramah beliau yang diunggah di kanal YouTube Tanya Ustaz Abdul Somad.
“Mazhab Syafi’i gerak sekali, mazhab Hanafi gerak dua kali, mazhab Hambali gerak setiap lafadz Allah, mazhab Maliki bergerak dari awal hingga selesai,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Cara Gerakin Telunjuk saat Tahiyat Akhir Jika Ditinjau dari Berbagai Mazhab, Kata Ustaz Abdul Somad Ternyata Begini (freepik)
Tertib adalah salah satu dari rukun shalat.
Namun terkadang, ada gerakan yang bukan bagian dari rukun shalat dilakukan.
Salah satu contoh gerakan yang kadang tidak tertahan saat shalat adalah menggaruk.
Lantas apakah akan batal jika melakukan gerakan selain rukun shalat?
Mengenai hal tersebut, Ustaz Abdul Somad menjelaskan beberapa hal berikut ini.
Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya menjelaskan bahwa yang membuat shalat batal adalah jika gerakan yang dilakukan tidak memiliki hajat.
“Kalau gerakannya tidak ada hajat batal, tapi jika ada hajat tidak,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustaz Abdul Somad memberi contoh gerakan memiliki hajat yang dimaksud.
“Misal sedang shalat, lewat ular, maka boleh bergerak untuk memukul,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Contoh kedua kata Ustaz Abdul Somad adalah misal ketika shalat namun tiba-tiba ada orang yang butuh pertolongan.
“Misal sedang shalat outdoor, ada orang buta butuh pertolongan, gerak dan tolong tapi jangan bicara,” ujar Ustaz Abdul Somad.
“Gerakan punya hajat, gerakan harakah ajnabiyah,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Sementara gerakan yang tidak ada hajat sama sekali, seperti menengok-nengok ke atas atau bawah.
Itulah penjelasan mengenai doa saat duduk tahiyat akhir dan gerakan telunjuk dalam berbagai mazhab.
Semoga artikel ini bermanfaat dan marilah kita budayakan untuk tidak mudah memvonis salah atau bid’ah.
Disarankan untuk bertanya langsung kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam
(put)
Load more