Pesan Menohok Buya Yahya ke Tim Sukses dan Masyarakat saat Pemilu: Jika Mau Selamat Dengarkan Ini!
- kolase tvOnenews
“Kemudian setelah itu nggak perlu mencari-cari kejelekan calon yang di sebelah situ, selesai,” tandas Buya Yahya menambahkan.
Jika semua menerapkan hal itu, Buya Yahya yakin pemilu akan damai.
“Habis itu minum teh bersama,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya berharap semua menyuarakan hal tersebut.
Bukan hanya untuk timses resmi, namun juga untuk masyarakat yang mendukung paslon-paslonnya.
Mari ciptakan pemilu yang damai tanpa mencaci maki dan membuat masyarakat terpecah pelah.
“Saya ingin ini disuarakan semuanya. Sehingga musala tetap enak. Beda pilihan minum teh bersama, shalat jamaah bisa asyik. Tapi kalau tidak nauzubillah berantem,” ujar Buya Yahya.
Padahal kata Buya Yahya, setelah pemilu antara paslon bisa jadi akan bersatu. Namun di masyarakat masih terpecah.
“Padahal antara calonnya dengan calon satu dua tiga kadang-kadang sudah yang satu jadi presiden satu jadi menteri satu ini akur mereka, di bawah masih berantem gulat,” kata Buya Yahya.
Jika itu terjadi, maka kata Buya Yahya itu adalah kebodohan.
“Nah ini kan kebodohan kita, nah ini adu domba tadi babnya,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya sangat mewanti-wanti kepada semua agar jangan sampai berantem hanya karena beda dukungan.
“Gak usah caci maki, biasa saja, Anda dukung sudah baik, Masya Allah,” kata Buya Yahya.
![]()
Pesan Menohok Buya Yahya ke Tim Sukses dan Masyarakat saat Pemilu: Jika Mau Selamat Dengarkan Ini! (Istimewa)
“Terus temennya ngomong baik sepengetahuan dia dong. Anda tidak pernah kenal calonnya dia maka Anda tidak tahu dong kebaikannya,” sambung Buya Yahya.
Maka karena tidak mengetahui calon yang teman Anda dukung mohon tidak mencaci maki.
“Dia nggak tahu calon Anda, nggak boleh dong ngomong kejelekannya.” jelas Buya Yahya.
“Misalnya Aanda berbeda dengan kami anda punya calon Syiah karena Anda sering mempelajari Anda tahu dong. Kebaikan dia saya nggak tahu, saya punya calon B saya yang tahu ya sudah selesai cukup saya sanjung ke saya tanpa harus saya mencaci orang yang Anda sanjung,” sambung Buya Yahya seraya memberikan contoh.
Load more