Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad menjelaskan beberapa nabi yang pernah di Palestina.
Palestina adalah salah satu tanah yang diberkahi oleh Allah SWT, selain Makkah dan Madinah.
Menurut para ulama, penyebutan Baitul Maqdis dan daerah sekitarnya itu sebagai negeri yang diberkahi, karena Allah mengutus sejumlah Nabinya ke Palestina.
Nabi siapa sajakah yang pernah ke Palestina?
Nabi Muhammad SAW tidak lahir dan berdakwah di Palestina.
Beliau lahir di Makkah dan kemudian hijrah ke Madinah.
Namun Nabi Muhammad pernah singgah di Masjidil Aqsa saat Isra Mi’raj.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT Surah Al Isra ayat 1.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya:
Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Tak hanya itu, saat awal mula Nabi Muhammad mendirikan masjid setelah beliau hijrah ke Madinah, kiblat shalat mengarah ke Masjidil Aqsa.
“Nabi menghadap ke Masjidil Aqsa lebih kurang 17 bulan,” ujar Ustaz Abdul Somad, dikutip oleh tvOnenews.com pada Senin (16/10/2023) dari YouTube Belajar Mengaji.
Kemudian Ustaz Abdul Somad menjelaskan saat itu Yahudi membicarakannya.
Nabi Muhammad SAW kemudian menengadah wajahnya ke langit setiap hari, seraya memohon petunjuk dari Allah SWT.
“Maka Allah Ta’ala berfirman,” kata Ustaz Abdul Somad.
Inilah firman Allah SWT yang ditunggu oleh Nabi Muhammad mengenai arah kiblat.
Surah Al-Baqarah ayat 144:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya:
Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab) benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Kompleks Al Aqsa atau Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem (tim tvOnenews/Cahyo Junaedy)
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa sebelum Nabi Muhammad singgah di Masjidil Aqsa, ada Nabi yang diturunkan di Palestina.
“Allah turunkan nabi bernama Isa di tempat di mana tempat yang dijadikan kiblat oleh nabi Muhammad selama 17 bulan,” kata Ustaz Abdul Somad.
Nabi Isa adalah memiliki seorang ibu bernama Maryam, yang namanya dijadikan nama sebuah surah di dalam Al-Qur’an.
“Maryam punya ayah dan ayahnya namanya juga surah dalam Al-Qur’an yaitu surah Ali Imran, ali keluarga,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ayah Maryam meninggal kemudian semua orang berebut ingin menjadi bapak asuh dari Maryam.
Hingga kemudian diundi dan terpilihlah Nabi Zakaria.
“Banyak sekali pengikut Nabi Isa AS,” kata Ustaz Abdul Somad.
Namun, pemimpin-pemimpin saat itu tidak suka melihat pengikut Nabi Isa AS yang banyak, maka dibuatlah rencana untuk membunuh Nabi Isa.
“Lalu pendeta Yahudi dan penguasa Romawi menyerbu, terjadi mukjizat Nabi Isa,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Allah buat Yudas menjadi tampak seperti Nabi Isa.
“Mana Isa? Allah mengangkat nabi Isa AS,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Kompleks Al Aqsa atau Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem (tim tvOnenews/Cahyo Junaedy)
Selain Nabi Isa AS, sebelumnya ada Nabi yang juga diutus ke Palestina, ia adalah Nabi Musa AS.
Nabi Musa lahir di Mesir, tempat yang dipimpin oleh raja paling zalim yakni Firaun.
Nabi Musa diutus untuk berdakwah di Bani Israil.
Singkat cerita, setelah dikejar oleh Firaun dan tentaranya, Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk pergi ke Palestina.
“Kemudian Firaun mengejar, Nabi Musa, iya di Mesir di Afrika utara, ketika itu raja bernama Firaun,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kisah Nabi Musa, Bani israil lari dan Firaun ini dikisahkan dalam Al-Qur’an Surah At Thaha.
“Setelah melewati sungai Nil dan Firaun ditenggelamkan, Nabi Musa menuju Palestina tetapi sebelum sampai ke Palestina Nabi Musa meninggal di dataran Sinai,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Kemudian kata Ustaz Abdul Somad, perjalanan dilanjutkan oleh murid nabi Musa bernama Yusak.
“Ditulis latin Josua, Josua dan Bani Israil sampailah ke Palestina,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kompleks Al Aqsa atau Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem (tim tvOnenews/Cahyo Junaedy)
Namun sebelum umat Nabi Musa, Bani Israil tiba di Palestina, sebelumnya, sudah ada Nabi di sana.
“Adakah sebelumnya nabi di Palestina? ada itulah nabi yang ibadahnya diizinkan Muhammad SAW untuk kita amalkan,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Padahal, ibadah-ibadah sebelum zaman Nabi Muhammad SAW tidak diizinkan.
“Ini boleh, siapakah? ia adalah nabi Daud AS,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kompleks Al Aqsa atau Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem (ANTARA)
Nabi Daud AS memiliki anak yakni Nabi Sulaiman AS.
“Punya anak, raja juga Salomon yaitu Sulaiman,”ujar Ustaz Abdul Somad.
“Lahir Sulaiman alaihi salam, juga ada di Palestina,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman pernah melakukan renovasi terhadap Masjidil Aqsa dan berdoa di dalamnya.
Kompleks Al Aqsa atau Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem (pexels)
Namun jauh sebelum para Nabi yang disebutkan di atas, ada nabi yang diutus oleh Allah SWT ke Palestina.
“Sebelum itu jauh ada juga nabi, dia adalah Ibrahim AS,” kata Ustaz Abdul Somad.
Nabi Ibrahim tidak lahir di Palestina, tapi di Babilonia, Irak.
“Kemudian hijrah ke Palestina bersama istrinya Sarah,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajar dan lahirlah Nabi Ismail.
“13 tahun setelah itu lahirlah nabi Ishaq. Dari Siti Sarah,” kata Ustaz Abdul Somad.
Inilah keluarga kecil Nabi Ibrahim kecil yang luar biasa, yang menurunkan para Nabi.
“Keluarga Nabi Ibrahim lahir nabi nabi yang diutus oleh Allah SWT ke bumi Palestina,” kata Ustaz Abdul Somad menegaskan.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan bahwa inilah makna dari Surah As Saba ayat 18 tentang Palestina yang diberkahi.
Maka Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa hubungan kita dengan Palestina bukan hubungan bilateral.
“Bukan hubungan negara bukan kebangsaan Palestina adalah keyakinan,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menyarankan jika ada yang memiliki rezeki maka kirimlah bantuan.
“Jika tidak bisa maka kirimkan doa,” saran Ustaz Abdul Somad.
Itulah nabi-nabi yang pernah di Palestina.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahhua’alam
Load more