Ini Tanda-tanda Kenabian dari Nabi Muhammad SAW yang Dilihat oleh Peramal hingga Pemilik Biara
- kolase tvOnenews
Ada juga yang meriwayatkan, pada saat usia Nabi Muhammad SAW menjelang baligh, ia diajak pamannya pergi ke Syam untuk berdagang.
Di Syam, mereka menginap di sebuah biara.
Maka, berkatalah pemilik biara kepada pamannya,
"Anak ini tentu bukanlah anakmu! Seharusnya, ayahnya sudah meninggal sebab wajahnya adalah wajah seorang nabi dan kedua matanya adalah kedua mata seorang nabi."
Pemilik biara itu kemudian lebih dikenal dengan panggilan Buhaira.
la terus memperhatikan mendung yang selalu bergerak di atas Muhammad SAW.
Sementara di kedua mata Nabi Muhammad SAW terdapat tanda merah.
Maka, Buhaira mengalihkan perhatiannya dengan lebih seksama terhadap calon nabi yang ada di hadapannya.
Ia pun menanyakan kepada pamannya tentang kondisinya.
Kemudian, setelah memperhatikan sosok anak yang ada di hadapannya itu, ia menemukan di antara ketiaknya sebuah tanda yang bertuliskan "Khanum Nabab (Penutup Kenabian).
Buhaira berkata kepada pamannya, "Segeralah pulang ke negerimu dan berhati-hatilah terhadap orang-orang Yahudi, sebab apabila mereka melihat yang aku lihat, niscaya mereka akan membunuhnya. Sungguh, tanda yang terdapat pada anak saudaramu ini sesuatu yang sangat besar.”
“Kami menemukan tanda itu dalam kitab-kitab kami yang diriwayatkan dari para pendahulu kami,”
“Anak saudaramu ini orang Arab dan akan akan menjadi nabi dari umat ini, sementara orang-orang Yahudi sangat dengki karena menginginkan nabi yang muncul in berasal dari kalangan Bani Israil Jagalah anak saudaramu ini."
Ada Awan yang Selalu Berada di Atas Kepala Nabi Muhammad SAW
![]()
Ilustrasi Bayangan Unta yang Ada di Gurun (pixabay/franzbird)
Diriwayatkan, suatu hari, Halimah pergi mencarinya karena cuaca begitu panas.
Halimah khawatir membuat Muhammad putra susuannya sakit.
Maka, berkatalah anak perempuannya yang memomongnya,
"Bunda, saudara (sesusuan) ku itu tidak kepanasan, aku melihatnya selalu dipayungi oleh mendung yang berada di atasnya kemanapun ia pergi, dan apabila ia berhenti mendung itu pun turut berhenti, dan apabila ia jalan lagi maka mendung itu pun turut berjalan”.
Load more