"Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri.
Ilustrasi Masjid di Gurun (freepik)
Sudah menjadi kebiasaan Nabi Muhammad SAW pada saat melaksanakan haji setiap tahun untuk mengunjungi perkemahan-perkemahan berbagai suku Arab dan mendiskusikan berbagai permasalahan bersama mereka.
Oleh beberapa kalangan, kata-kata beliau disambut dengan mengejek.
Namun akhirnya datanglah kabar gembira dari pelosok yang tak pernah diduga sebelumnya.
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan sebuah kelompok kecil sekitar enam sampai tujuh orang yang memperkenalkan diri berasal dari Madinah atau daerah yang dulu disebut dengan Yatsrib.
“Dari suku mana kalian?’ tanya Nabi Muhammad SAW kepada mereka dengan lembut.
“Kami berasal dari suku Khazraj,” jawab mereka.
“Teman-teman kamu kaum Yahudi?” tanya Nabi.
“Benar,” jawab mereka.
“Apakah kalian berkenan duduk sebenar agar aku bisa berbicara dengan kalian?”
“Tentu saja bisa,” jawab mereka dengan ramah.
Kemudian orang-orang Yahudi Bani Khazraj itu duduk bersama Nabi Muhammad SAW.
Beliau segera menjelaskan kebenaran Tuhan dan ajaran Islam.
Nabi Muhammad SAW juga membaca Al-Qur’an di hadapan mereka.
Load more