Buya Yahya Sampai Beri Tanggapan Begini soal Anak Bunuh Ibu 50 Tusukan, Hal ini Disinggung, Katanya...
- Tangkapan Layar
"Sehingga Nabi mengajarkan lapang jika itu urusan pribadi kita yang diganggu ayo kita belajar memaafkan dan kita lapang hati itu sebenarnya ilmu kebal," kata Buya Yahya.
"Kalau orang lapang hati kata Imam Ghazali kalau ada orang mencacimu coba kau renungi kalau memang kamu nggak sejelek yang ia omongkan ya tinggal bersyukur Alhamdulillah saya tidak sejelek Omongan dia dia nggak tahu saja kenapa pusing," lanjutnya.
"Tapi kalau ternyata kamu itu jelek seperti yang diomongkan juga kenapa kamu marah, memang kamu jelek kayak omongannya dia, jadi tenang hati nggak usah jadi pendendam, pendendam itu jelek," sambungnya.
Terkait kasus pembunuhan tersebut, Buya Yahya mengatakan kalau perbuatan yang dilakukan oleh pemuda itu jelas salah.
Tetapi Buya Yahya menggaris bawahi bahwa hal tersebut merupakan dampak dari menyimpan dendam di dalam hati sejak lama.
"Kalau seandainya orang tuanya memang tidak baik dan sebagainya, tetap saja itu adalah hal yang tidak baik yang demikian itu," ungkap Buya Yahya.
"Pada zaman nabi ada ilmu tarbiyatun yang sebetulnya dalam dunia tasawuf itu adalah menyelesaikan problem psikologis," ungkap Buya Yahya.
"Karena bagaimana disaat kita dijahatin sama orang kita sebisa mungkin membalas dengan kebaikan itu kan menjadikan kita mentalnya mental kebal, mental baja, nggak mudah kita gampang tersinggung itu kan sebenarnya dalam dunia tasawuf," lanjutnya.
Tapi Buya Yahya berharap, kalau RA yang membunuh orang tuanya diberi kesadaran dan memohon ampun kepada Allah SWT.
"Adapun anak yang bersangkutan sedih kita kasihan yang membunuh orang tuanya akan tetapi tetap kita berharap rasanya dia diberi kesadaran lalu dia mohon ampun kepada Allah," ungkap Buya Yahya.
"Akan tetapi siapapun hati-hati ya kalau anda sudah mulai tidak nyaman dengan ibunda Anda, Anda bermasalah, bisa saja bermasalah hati anda atau mental Anda tapi segera berbenah kalau masalah hati anda segera Ayo bersihkan hati anda dengan banyak berzikir, merenung, Kalau urusan mental segera ke pakar ahlinya," tutup Buya Yahya. (akg)
Load more