Merasa Punya Dosa pada Orang yang Sudah Meninggal, Kita Harus Bagaimana? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Minta Maafnya
- Kolase tvOnenews.com
Kebiasaan mendoakan kebaikan untuk orang yang menyakiti juga sering dicontohkan oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Sebagaimana beliau mendoakan Umar bin Khattab supaya menjadi baik, hingga yang semula ingin membunuh malah berbalik masuk Islam dan menjadi pelindung Nabi Muhammad.
Kisah serupa juga terjadi saat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdakwah ke wilayah Thaif. Alih-alih mendapat sambutan, beliau justru dilempari batu oleh anak-anak Thaif hingga terluka.
Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak meminta azab atas mereka padahal malaikat Jibril sudah diturunkan dan siap menimpakan bukit Thaif ini kepada mereka.
“Ya Rasul, apapun yang engkau minta, saat ini juga apabila harus diangkat bukit (Thaif) ini dan ditimpakan ke mereka yang menyakitimu, maka seketika akan aku laksanakan,” kata malaikat Jibril.
Namun Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menolak pilihan itu malah justru mendoakan kebaikan bagi Bani Thaif.
“Bisa jadi mereka menyakitiku bukan karena sengaja ingin melukai, tapi mungkin memang mereka belum paham manfaat risalah (agama) ini. Saya berharap di kemudian hari ada keturunan Bani Thaif yang beriman kepada Allah,” jawab Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ seraya mendoakan.
Benar saja, doa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tersebut diijabah dan beberapa waktu kemudian anak keturunan Bani Thaif berbondong-bondong masuk Islam dan menjadi pelindung Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
“Makanya kalau ada teman, mitra, atau bahkan keluarga yang kurang baik, minimal kita berdoa yang baik. Surga itu begitu luas, jangan maunya soleh sendiri,” pungkas Ustaz Adi Hidayat. (amr)
Load more