Jakarta, tvOnenews.com - Wudhu adalah syarat sah dari shalat. Jika wudhu dilakukan tidak sesuai rukun, maka shalat dapat menjadi tidak sah.
Jika wudhu dilakukan dengan sempurna maka shalat Anda akan sah. Oleh karena itu, jangan asal-asalan saat melakukan wudhu.
Berikut cara wudhu yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah dalam sebuah ceramahnya.
“Basuh telapak tangan kanan dulu. Perhatikan baik, semua kena air, sela-sela pastikan sampai terkena. Lakukan hingga tiga kali,” ujar Khalid Basalamah, sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari Kanal YouTube Khalid Basalamah Official pada Selasa (1/8/2023).
Setelah itu, ambil air lalu kumur-kumur dan sebagian lagi dihirup melalui lubang hidung.
Cara Istinsyaq saat Wudhu (YouTube Khalid Basalamah Official)
“Kemudian ambil secakup air di tangan Anda, seperti dicontohkan oleh Usman bin Affan RA saat mempraktikkan wudhu Nabi SAW, mengambil air kemudian setengahnya dimasukkan ke dalam mulut sambil kumur-kumur dan harus dipastikan semua rongga mulut terkena air, jangan buru-buru,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Kemudian sisa air tersebut dihirup oleh hidung atau dalam Islam disebut dengan istinsyaq.
“Sisanya dihirup, kata Nabi istinsyaq, kuatkan istinsyaq, kecuali puasa, lalu keluarkan dengan tangan kiri dengan kuat,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Setelah itu membasuh wajah. Namun harus dipastikan semua bagian terkena air.
Ilustrasi Orang sedang Wudhu (envato element)
“Lalu ambil air dengan dua telapak tangan lalu basuh wajah Anda, kena sampai ke sebelah kuping,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
“Bagi yang punya jenggot, pastikan jarinya di antara jenggot,” sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Intinya kata Ustaz Khalid Basalah adalah mengenakan semua bagian wajah dengan air, hingga tiga kali.
Bagian berikutnya adalah tangan, Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa siku harus terkena air, karena banyak yang suka lupa tentang hal ini.
Ilustrasi Orang sedang Wudhu (Istockphoto)
“Kemudian ambil air di telapak tangan, tarik sampai ke siku, pastikan sampai ke siku, ini yang terkadang tidak kena,” ingat Ustaz Khalid Basalamah.
Dipastikan kena siku dan dilakukan sebanyak tiga kali bagian kanan, tiga kali kiri.
Kemudian membasuh kepala. Jika yang lain dilakukan sebanyak tiga kali. Membasuh kepala disunnahkan satu kali saja.
“Ambil air, ditaruh ke awal tumbuhnya rambut atau kepala, ditarik ke belakang sampai ke tengkuk, sampai ke batang leher kemudian tarik ke depan,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Cara Bersihkan Telinga saat Wudhu (YouTube Khalid Basalamah Official)
“Kemudian jari telunjuk masuk ke dalam kuping, sementara ibu jari letakkan di belakang kuping, jadi seperti memijat kuping kita, ini sekali saja,” lanjut Ustaz Khalid Basalamah.
Kemudian yang terakhir adalah membasuh kaki. Ustaz Khalid Basalamah mengatakan minimal sampai mata kaki.
“Harus di atas mata kaki. Kata Nabi SAW, sesungguhnya anggota tubuh orang yang berwudhu akan dipenuhi perhiasaan saat hari kiamat,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
“Maka jika ingin memanjangkan wudhunya, misal dilebihkan dari mata kaki lalu ke betis, maka panjangkanlah,” saran Ustaz Khalid Basalamah.
Harus diperhatikan bahwa wudhu harus dilakukan sesuai dengan tuntunan, karena jika salah akan mempengaruhi ibadah yang akan dilakukan.
Ilustrasi Orang sedang Wudhu (freepik)
Dalam Al-Qur’an dijelaskan ada empat anggota tubuh yang wajib dibasuh saat berwudhu.
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam surat Al Maidah ayat 6.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian shalat, maka basuhlah wajah kalian dan tangan kalian hingga kemudian usaplah kepala kalian serta kaki". (QS Al Maidah: 6)
Dalam firman tersebut, Allah SWT jelas memerintahkan kita untuk membasuh empat anggota tubuh yakni wajah, tangan hingga siku, kepala, dan kaki hingga mata kaki.
Empat anggota tubuh yang diperintahkan untuk dibasuh saat wudhu ini oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami di kitabnya Safinatun Najah disebut dengan Rukun Wudhu.
Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami, rukun wudhu ini kemudian ditambah dengan dua hal, yakni niat di awal wudhu, dan tata cara dalam mengerjakan gerakan-gerakan wudhu.
Ilustrasi Orang yang sedang Wudhu (freepik/odua)
Selain membasuh empat anggota tubuh yang wajib, ada bagian-bagian tubuh lainnya yang oleh Nabi Muhammad SAW dicontohkan untuk dibasuh juga.
Bagian lain itu yakni pergelangan tangan, membersihkan rongga mulut dan lubang hidung, baru setelah itu membasuh muka atau wajah, lalu disambung dengan membasuh kedua tangan hingga siku-sikunya, setelah itu membasuh kepala, setelah itu membersihkan kedua kaki hingga mata kakinya.
Ilustrasi Orang sedang Wudhu (envato element)
Urutan Berwudhu
Dari uraian di atas, maka berikut urutan dari berwudhu secara lengkap yang dikutip dari Buku Pendidikan Agama Islam untuk Masyarakat Awam dengan penulis Imam Durori:
1. Membaca basmalah
2. Mencuci tangan hingga jari-jemari tangan serta kuku-kukunya
3. Membersihkan gigi dan rongga mulut, dengan cara membuang kotoran yang menempel pada gigi, kemudian berkumur-kumur
4. Membersihkan lubang hidung dengan cara menyedot air dengan hidung kemudian disemburkan keluar.
5. Mencuci seluruh wajah sembari berniat wudhu.
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Baca: "Nawaetul wudhuu-a lirofil hadatSil ashghori fardhollillaahi ta'aa-laa"
Artinya: Aku niat berwudhu, demi menghilangkan hadats kecil, karena Allah subhanahu wata 'ala".
6. Mencuci tangan kanan tiga kali, kemudian mencuci tangan kiri tiga kali.
7. Mengusap kepala dengan air dari arah depan menuju belakang, kemudian kembali ke depan, dan ini dilakukan sebanyak tiga kali.
8. Telunjuk masuk ke lubang telinga, membersihkan bagian dalam telinga, dan ibu jari membersihkan bagian luar telinga.
9. Mencuci kaki kanan hingga mata kakinya dan menyela-nyela jari jemarinya dilanjutkan dengan mencuci kaki kiri hingga mata kakinya dan menyela-nyela jari jemarinya. Dan hal ini masing-masing dilakukan tiga kali.
10. Menutup wudhu dengan membaca syahadatain dan do'a:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Baca: Asyhadu allaa ilaaha illallooh wakhdahu laa syarika lah, Wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuuluh, Allahummajalnil minattawwabilna waj alnil minal mutathohhiriin.
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya. Ya Allah jadikan aku termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri"
Setelah berwudhu seorang muslim haruslah menjaga telapak kaki dan pakaiannya, hal ini dikarenakan setelah berwudhu seseorang yang akan shalat kakinya menyentuh sesuatu yang najis. Jika terjadi demikian, maka shalatnya tidak akan sah.
Kondisi seperti itu terkadang tidak disadari, dimana sebagian masyarakat tidak memakai alas kaki sewaktu berwudhu.
Selain tapak kaki, kain sarung, celana atau baju yang terlalu panjang terkadang tidak disadarkan bahwa telah mengenai najis.
Oleh karenanya, sebaiknya usai berwudhu, seorang muslim duduklah di tempat shalat sambil berdzikir.
Wallahua’lam
Load more