Jakarta, tvOnenews.com - Anak usia dini merujuk kepada anak-anak yang berada di bawah enam tahun. Ustaz Adi Hidayat mengingatkan betapa pentingnya untuk tidak memberikan beban dewasa kepada anak, agar nanti tidak menjadi kekanak-kanakan.
Dalam periode usia dini, pada seorang anak akan terjadi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang cepat.
Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat memberikan beberapa tips dalam mendidik anak usia dini.
“Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan karakter, bahkan pada setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia yang tumbuh kembang menjadi anak-anak, ada remaja, ada pemuda,” ujar Ustaz Adi Hidayat, sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Rabu (5/7/2023).
Bahkan dalam konteks keluarga itupun kata Ustaz Adi Hidayat dibagi lagi.
“Ada suami, ada istri, ada ibu, ada ayah, ada kakek dan ada nenek beda-beda interaksinya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Untuk anak-anak, kata Ustaz Adi Hidayat menariknya dalam Al-Qur’an diberikan tahapan pendidikan.
“Tapi seluruhnya mengerucut pada arahan untuk masuk ke dunia mereka,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Contohnya kalo anak kecil itu masih tahap awal masih banyak panggilan sayang, makanya di dalam Al-Quran ada kalimat bunaya-bunaya. Itu panggilan sayang yang berarti anakku sayang” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Anak (pexels)
Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menyarankan kepada setiap orang tua untuk mencari kata-kata yang menunjukkan sayang.
“Jadi bisa kita cari dengan kata-kata yang mereka senang dengan panggilan itu seperti sayang, cantik, tampan, soleh, pintar,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian ketika fase masuk SD panggilan itu pun harus mulai dikurangi karena kata Ustaz Adi Hidayat agar anak kita tidak manja.
“Dan kalau dia sudah beranjak ke fase berikutnya seperti ke kelas 5 SD atau 1 SMP panggilan sayangnya dikurangi, perintah naikkan supaya tidak larut dalam sifat manja,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar saat anak sudah masuk SMP atau SMA, mulailah menjadikannya teman.
Ilustrasi Ibu dan Kedua Anaknya (pexels)
“Nanti kalau sudah naik lagi ke-3 SMP dan ke-1 SMA perintah sayang kurangin dan jadikan mereka teman karena nalar mereka sudah berfungsi,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Jadi jika bertanya bagaimana mendidik anak, maka harus dipastikan dulu anak level manakah yang dimaksud.
“Kalau anak-anak yang level pertama bahwa yang sayang tadi maka kita masuk ke dunia mereka kadang ya kita harus jadi seperti mereka seperti main dengan batas tertentu, “ jelas Ustaz Adi Hidayat.
Contoh mendidik anak yang dapat ditiru antara lain mendengarkan kisah islami dengan berirama.
“Jadi seperti anak-anak walaupun tidak kekanak-kanakan. Contoh kita mau mengajarkan kisah-kisah mereka senangnya ekspresi kemudian motorik mereka sedang dipacu makanya mereka senang sesuatu yang menarik,” saran Ustaz Adi Hidayat.
“Kita bisa bikin kayak lirik diri dalam bentuk misalnya seperti ada informasi dalam nada tertentu, makanya mereka senang berbunyi,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menyarankan hal itu karena jika dilihat narasi dalam Al-Qur’an yang berfungsi pertama yang aktif luar biasa adalah pendengaran.
“Semakin banyak dengan informasi itu semakin banyak pengetahuan yang didapatkan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Dan pada fase itu Al-Qur’an dimasukkan dari kecil. Terus kalau kita ingin didik, boleh dengan misalnya kita rangkai sebuah lirik diambil dari Al-Qur’an maknanya terus kita sambungkan,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Anak Remaja (ant)
Sehingga, saat dewasa dan harus menghafal mereka nanti dapat mengert tentang ayat tersebut.
“Seperti pada surat ashabul kahfi surat ke 18 yang dibaca setiap hari Jumat, dulu ada lirik tuh yang yang yang Raihan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
‘Tercatat sudah dalam sejarah tujuh pemuda yang beriman melarikan diri ke dalam gua demi menyelamatkan iman’
“Jika anak diberikan lirik tanpa ada instrument-instrumen lainnya itu aja kita bisa sampaikan, ekspresikan, Jadi begitu mereka nanti bergerak menghafal semakin dewasa, baca Al-Kahfi tiap Jumat bisa inget langsung tahu,” saran Ustaz Adi Hidayat/
Maka Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar balita sering diperdengarkan Al-Qur’an.
“Pasang speaker aktif, seperti 1 bulan 1 juz sampai 30 juz usianya 2 bulan setengah sudah mendengarkan Al-qur’an secara keseluruhan,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Anak (pexels)
Kemudian kata Ustaz Adi Hidayat, nanti jika sudah bisa berekspresi diatas 3 tahun, 4 tahun sampaikan dan tanamkan Al-Qur’an. Namun jangan sampai masa anak-anak direbut.
“Jadi walaupun orang tua berharap kuat, anak bisa menghafal Al-Qur’an, bisa dewasa tapi tetap mereka anak-anak jangan lupa dengan dunia anak-anaknya,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Jangan dihabiskan dunia anak-anak sangat kecil dengan memberikan beban orang dewasa sehingga ketika mereka dewasa tampil orang dewasa yang ke kanak-kanakan,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan jika anak-anak tidak diberi beban dewasa maka insyaAllah nanti ketika dewasa, mereka akan tampil dengan kedewasaannya. (mg1/put)
Load more