Oleh-oleh Haji ini Jangan Disia-siakan, Kata dr. Zaidul Akbar Air Zam-zam Juga Bisa Digunakan Untuk Hal Satu ini

Jakarta, tvOnenews.com - Air zam-zam menjadi oleh-oleh wajib ketika seseorang selesai melakukan ibadah haji. Sebaiknya manfaatkan baik-baik air zam-zam ini karena punya manfaat yang istimewa bagi kesehatan.

Dilansir dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, sang dokter membeberkan fakta-fakta mengejutkan mengenai air zam-zam.

dr. Zaidul Akbar menyebut bahwa air zam-zam menurut Rasulullah SAW bermanfaat sesuai dengan apa yang kita niatkan.

“Karena air zam-zam ini kata Nabi SAW, ‘sesuai dengan apa yang kita niatkan’. Niatnya apa aja? Apa aja boleh,” sebut dr. Zaidul Akbar.

Niat ini tidak perlu disebut secara lisan namun bisa dikatakan di dalam hati saja. Bukan hanya bertujuan untuk kesehatan fisik, Anda juga bisa membuat niat-niat lain saat meminum air zam-zam ini.

“Jadi mereka itu para orang sholeh zaman dulu ketika minum air zam-zam bukan cuman niat tadi aja. Mungkin kita nggak kepikiran mereka itu sampai niatnya apa? Salah satu yang saya baca dalam buku itu adalah ‘Ya Allah hilangkanlah dahagaku di Padang mahsyar dengan minum air zam-zam ini’,” jelas dr. Zaidul Akbar.

Air Zam-zam Punya Manfaat yang Dahsyat

Menurut dr. Zaidul Akbar air zam-zam punya manfaat yang sangat dahsyat. Namun air tersebut hanya menjadi perantara karena doa yang dilantunkan tetap ditujukan kepada Allah.

“Kita minta pada Allah melalui air zam-zam, bukan minta pada air zam-zam. Mintanya kepada Allah,” tegas dr. Zaidul Akbar.

Bukan hanya kelembutan hati, seseorang juga bisa berdoa untuk memiliki anak-anak yang sholih dengan perantara air zam-zam. Untuk tata cara minum air zam-zam, dr. Zaidul Akbar menyebut tidak ada aturan yang spesifik.

Air zam-zam ini bukan hanya menjadi air yang berkah, namun juga memiliki sifat alkali dan kandungan mineral tinggi.

“Itu saya pernah lihat itu penelitian kalau air zam-zam itu dinyalain lampu (dengan) disambungkan elektrode, itu lampu nyala. Makanya air itu bener-bener hidup. Air yang hidup,” jelas dr. Zaidul Akbar.