“Misal Indonesia sudah lihat hilal maka dunia boleh mengikuti, ini pendapat mazhab imam malik,” ujar Buya Yahya.
Kemudian pendapat kedua kata Buya Yahya adalah dari Imam Syafi’i.
“Imam Syafi’i, ulama besar dan di antara mereka tidak ada permusuhan. Dalam mazhab Imam Syafi’i ada perbedaan mathla’, tempat keluarnya rembulan,” kata Buya Yahya.
Menurut Imam Syafi’i jika di sebuah wilayah terlihat rembulan maka akan berbeda awal bulannya.
“Kalau kita ingin berpuasa dengan melihat rukhiyat, ya tunggu lihat rembulan, ini kalau mazhab Imam Syafi’i. Jadi setiap wilayah punya permulaan rembulan tersebut dan ini biasa di kalangan ulama,” tandas Buya Yahya.
Suasana saat Jemaah Haji di Masjidil Haram (tim tvOnenews/Budi Zulkifli)
Buya Yahya menjelaskan bahwa setiap Muslim dapat memilih untuk mengikuti mazhab yang mana karena itu sah secara fikih.
“Puasa arafah adalah puasa tanggal 9 dzulhijjah, jika Anda ada di mekkah, maka anda puasa arafah bareng dengan orang yang wukuf di arafah. Namun jika Anda di luar saudi tetap tanggal 9 namun tanggal 9 kapan di tempat Anda?” kata Buya Yahya.
Maka jika memilih untuk mengikuti Imam Syafi’i puasa arafah Anda sesuai dengan tanggal 9 di tempat tinggal.
“Kesimpulannya begini kalau di Indonesia mau ikut Saudi juga benar tidak salah, sah secara fikih jangan ada yang mengatakan ini salah,” jelas Buya Yahya.
Load more