Misalnya, pemerintah Saudi menetapkan wukuf di Arafah atau 9 Dzulhijjah jatuh pada hari ini, sementara pemerintah Indonesia menyatakan besok waktunya.
Kapankan puasa arafah dilakukan jika terjadi perbedaan antara waktu wukuf di Saudi dan pemerintah Indonesia?
Terkait permasaahan ini, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara sederhana dengan merujuk pada penggunaan kata 'yaum' yang digunakan dalam menjelaskan puasa arafah di dalam hadis Rasulullah.
"Maksudnya apa, hadis ini ingin menegaskan puasa ini dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tapi mengikuti waktunya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menganggap tak masalah jika ada perbedaan penentuan waktu kapan tanggal 9 Dzulhijjah tiba.
Sehingga untuk melaksanakan puasa arafah adalah mengikuti penetapan dari pemerintah atau pihak berwenang setempat kapan jatuhnya tanggal 9 Dzulhijjah, bukan melihat pada kapan wukuf di Saudi.
"Artinya, kalau di suatu tempat, suatu daerah, suatu negara, sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah sekalipun tidak sama dengan waktu orang wukuf di Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasanya," kata Ustaz Adi Hidayat.
Load more