Jakarta, tvOnenews.com - Ka’bah pertama kali direhabilitasi pada zaman Nabi Ibrahim AS. Saat itu, Nabi Ismail AS juga membantu proses peninggian Ka’bah. Hingga kini ada bagian Ka’bah yang disebut Hijir Ismail dan selalu dipenuhi oleh jamaah.
Area dalam lingkaran pagar setinggi 1,3 meter dan panjang kurang lebih 21,5 meter tersebutlah yang dinamakan sebagai Hijir Ismail, dikutip dari NU Online pada Senin (5/6/2023).
Hijir Ismail termasuk salah satu dari tempat favorit yang ada di Masjidil Haram. Hal ini karena Hijir Ismail penuh berkah dan menjadi tempat yang mustajab untuk berdoa.
Ilustrasi Ka'bah (ant)
Ribuan jemaah haji selalu berebut untuk masuk ke Hijir Ismail melalui dua pintu yang ada di sebelah timur dan barat.
Mereka berusaha untuk masuk dan melaksanakan shalat serta berdoa di dalam Hijir Ismail. Namun shalat yang boleh dilakukan di dalam Hijir Ismail hanyalah shalat sunnah. Jemaah haji dilarang untuk melaksanakan shalat wajib.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa alasan dilarangnya shalat wajib di area Hijir Ismail karena hal itu akan mendahului Imam.
“Orang yang shalat di dalam hijir Ismail sama dengan shalat dalam Ka’bah,” ujar Ustaz Abdul Somad, sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dai kanal YouTube Ustaz Abdul Somad Official pada Senin (5/6/2023).
“Shalat wajib tak boleh, jika shalat di sana artinya mendahului imam, tapi shalat sunnah boleh,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Hal ini karena, sebagian dari Hijir Ismail sendiri merupakan bagian dari Ka'bah.
Ilustrasi Ka'bah (ant)
Sehingga jika masuk ke dalam Hijir Ismail, sama saja seperti berada di dalam Ka’bah.
Diriwayatkan oleh Abu Daud, bahwa Rasulullah pernah bersabda ketika Siti Aisyah ingin masuk ke dalam Ka’bah.
“Sayyidah Aisyah berkata: Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat di dalamnya.
Rasulullah kemudian membawa Siti Aisyah ke dalam Hijir Ismail dan berkata:
“Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena termasuk sebagian dari Ka’bah,”.
Selain itu, dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa awal mula Hijir Ismail adalah bekas kamar Ismail AS dan ibunya, Siti Hajar.
Tempat yang awalnya hanya merupakan pondasi batu dan atapnya ditutup dengan dedaunan ini menjadi lokasi Ismail AS dan Siti Hajar beristirahat.
Kemudian, pada tahun 606 Masehi, saat Nabi Muhammad berumur 35 tahun, kaum Quraisy akhirnya melakukan pemugaran terhadap Ka’bah.
Namun karena kekurangan biaya, akhirnya tembok sisi barat dan timur dikurangi sekitar 3 meter.
Pengurangan dinding Ka'bah itu secara otomatis menambah luas Hijir Ismail yang awalnya 5,5 meter menjadi 8,5 meter.
Kisah tersebut tercantum hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
“Tahukah engkau bahwa ketika kaummu membangun Ka’bah, mereka telah mengurangi dasar-dasar yang dibangun Nabi Ibrahim,”.
Ilustrasi Ka'bah (ant)
Keutamaan beribadah di dalam Hijir Ismail dikatakan karena adanya sejumlah malaikat yang berada di pintu masuk.
Selain itu, dengan shalat dua rakaat di Hijir Ismail disebutkan bahwa dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah SWT.
Wallahua’lam
(put)
Load more