tvOnenews.com - Buya Yahya dalam salah satu kajiannya menyampaikan bagaimana hukum seorang istri yang merahasiakan laki-laki lain dalam rumah tangga.
Menurutnya bisa jadi ini adalah kesalahan dari suami dalam cara mendidik atau memberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri.
Dilansir Selasa (16/05/23) dari tayangan youtube channel Al-Bahjah TV dengan judul "Tutorial Wudlu Madzhab Imam Syafi'i," yang diunggah 03 April 2017.
"Ada sebuah keluarga dimana seorang istri beberapa kali mendekati laki-laki yan bukan mahramnya dan merahasiakan dari suaminya. Walaupun laki-laki yang didekati adalah yang mempunyai sudut pandang agama baik, tetapi kan tidak dibenarkan. Suami selalu berusaha sabar dan menasehati istri walaupun sampai terbawa emosi dan terkadang sampai mengungkit kejadian yang sebelumnya. Saat ini dalam keadaan pisah ranjang, istri berusaha menjadi istri yang salehah, namun sang suami takut kejadian serupa akan terulang kembali. Apakah suami tersebut wajib atau sunnah untuk menceraikan istrinya, atau tetap bersabar dan mempertahankan pernikahan?," tanya salah seorang jamaah pada Buya Yahya.
Buya Yahya kemudian menjawab
"Seorang istri yang mendekati lelaki lain mungkin maknanya mengarah kepada hal-hal yang enggak-enggak, hubungan pribadi lah antara laki-laki dan perempuan. Kalau sudah kesitu adalah kejahatan yang luar biasa," ujar Buya Yahya.
"Itu juga merupakan suatu dosa, pelanggaran, dan pengkhianatan yang luar biasa ya. Maka ini sebenarnya permasalahannya juga karena mata," sambung Buya Yahya.
Menurut Buya Yahay, kalau seorang istri matanya sudah tidak bisa melihat kelebihan suami dan senang melihat kelebihan orang lain maka bisa disebut berbahaya sekali.
"Misalnya selama ini dia ingin menikah dengan seorang ustaz, tau-taunya dapat orang bukan ustaz. Sehingga setan membisikkan, coba kamu dapat suami ustaz. Padahal belum tentu lebih baik dari suaminya, kan begitu," terang Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya apa yang sudah diberikan oleh Allah, maka itulah yang terbaik. Bukanlah sebuah jaminan istri seorang ustaz itu baik, atau sebaliknya. Banyak juga ustaz yang bisa dikatakan kurang baik.
"Jadi jangan sampai ambisinya seperti itu. Mungkin seorang istri punya keinginan, akhirnya dekat dengan laki-laki yang baik secara agama. Tapi itu tetap gak boleh," tegas Buya Yahya.
Buya Yaha menceritakan bahwa ada juga seorang suami yang tidak suka istrinya mengaji atau dekat sama ustaz dengan alasan yang tidak jelas.
"Diajari mengaji tidak mau, dekat sama ustaz tidak boleh, tapi alasannya tidak jelas. Ini yang gak bener," ujar Buya Yahya.
"Jadi kita nggak tahu seperti apa yang sebenarnya terjadi. Jika memang seorang istri melakukan pelanggaran yang sifatnya termasuk bentuk pengkhianatan," sambungnya.
Menurut Buya Yahya, bisa jadi sebenarnya ini bukan kali pertama seorang istri berlaku seperti itu.
"Kalo memang seperti itu, bisa menjadikan hati seorang suami menjadi hambar. Tidak ada rasa cinta dan sebagainya lagi sehingga dapat menyebabkan sebuah kedzaliman pada akhirnya," terang Buya Yahya.
Buya Yahya berpesan bahwa, jika seorang suami yang mendapati istrinya berlaku demikian, hal yang pertama harus dilakukan adalah mendidik istrinya dengan benar.
Buya Yahya menambahkan harusnya suami mencari tahu apa sebabnya seorang istri berlaku demikian. Apakah suami kurang perhatian, kurang mendidik, sehingga istrinya memperhatikan orang lain.
"Paling tidak suami koreksi dulu, apa yang salah. Apakah cara mendidiknya sudah benar apa belum sehingga istrinya menemukan semacam itu pada orang lain. Bisa jadi hatinya mengganjal dan tidak sabar dengan orang lain," terang Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, suami berhak menceraikan istrinya jika memang demikian, karena memang ada sebab yang dilakukan seorang istri sehingga berlaku demikian.
"Tapi jangan serta merta kesana, dimana jihad kita, dimana janji kita sebagai seorang suami. Dapat masalah hidup dikit-dikit mencla-mencle kayak gitu," sambung Buya Yahya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa dalam pembahasan ilmu fiqih, disaat seseorang boleh mencerai itu adalah pilihan. Akan tetapi masih ada tahapan-tahapan yang bisa dilalui untuk menggapai kemuliaan, mendidik dan membawa istri kepada kemuliaan.
Buya Yahya kemudian berpesan, seorang suami harus juga instrospeksi diri sebelum memutuskan cerai dengan istrinya. Bisa jadi ada yang kurang dalam cara mendidik atau memberikan perhatian kepada istri.
Waallu’alam Bishawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more