MasyaAllah, Ustaz Adi Hidayat Bilang Kita Bisa Terhindar dari Musibah Jika Shalat Dhuha di Antara Pukul 7.30-11.30
- YouTube/Adi Hidayat Official
Jakarta, tvOnenews.com - Shalat dhuha hukumnya sunnah dan dilakukan setelah matahari terbit hingga adzan dzuhur. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa waktu kedua untuk shalat dhuha yakni saat matahari naik sekitar pukul 07.30 Wib.
Keutamaan shalat dhuha di pertengahan ini kata Ustaz Adi Hidayat jika diteruskan sampai empat rakaat, maka dapat menjaga kita dari musibah umum yang mungkin terjadi.
“Misal di komplek kita banjir, rumah kita tidak kena, atau macet tapi kita tidak macet, misal ada yang arahkan atau kita dikasih kemudahan, dan lain sebagainya,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Senin (15/5/2023).
Pertengahan Dhuha dimulai sejak pukul 07.30 hingga pukul 11.30.
“Sekitar setengah delapan sampai jam 8. Itu sudah pertengahan dhuha, jika dikonversi sekarang sampai 10.30 itu pertengahan dhuha,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Jika awal dhuha bilangannya 2 rakaat, kata Ustaz Adi Hidayat pertengahan dhuha bisa sampai 4 rakaat.
“Bisa sampai empat, manfaat banyak, itu dimaksud pengganti dzikir dari seluruh tubuh. Tubuh kita kan harusnya dzikir, itu tertutupi dengan shalat dhuha 2 rakaat di pertengahan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Pembagian Waktu Shalat Dhuha
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa shalat dhuha terbagi dalam tiga waktu dan ketiganya memiliki keutamaan yang berbeda.
Awal Dhuha
Awal dhuha disebut dengan syuruq dan jika menjalankan shalat dhuha di waktu ini maka akan mendapatkan kemuliaan pahala seperti ibadah haji dan umrah.
“Siapa menunaikan shalat subuh dengan jamaah atau di hadits lain dikatakan di masjid, lalu dia tidak langsung beranjak, dia berdzikir dulu hingga sampai tiba awal dhuha, kemudian dia shalat di awal dhuha itu, maka ia dapat pahala senilai haji dan umrah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa hal tersebut jangan dipahami dengan kalimat bahwa jika shalat syuruq artinya sudah haji dan umrah.
“Ini senilai pahala haji dan umrah tapi belum tentu dapat kemuliaan shalat di masjidil haram masjid nabawi,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Load more