Semarang, tvOnenews.com - Mie Jawa, sesuai namanya adalah kuliner khas di Jawa Tengah. Di Semarang, mi Jawa menjadi salah satu kuliner favorit yang warungnya bertebaran di berbagai sudut kota. Rasa gurih, pedas dan sedikit manis serta aromanya yang sedap, membuat kuliner ini punya banyak penggemar.
Untuk buka puasa di bulan Ramadhan, menu ini cocok untuk santapan kedua, setelah lebih dulu buka dengan minuman dan kudapan agar perut bisa beradaptasi setelah kosong seharian.
Salah satu kedai mi Jawa adalah Pondok mi Pak Panut, di kawasan Jagalan Semarang Tengah. Di sini tersedia menu khas mie Jawa dan nasi goreng Jawa.
Mi Jawa ini beda dengan menu mi lainnya seperti mie Surabaya atau mie di daerah lain. Karena bahannya adalah mi basah khas Semarang. Mie ini selalu segar karena dibuat siang dimasak sore dan malam. Kalau tidak habis ya dibuang karena tidak memakai bahan pengawet.
Bakmi Jawa godog nyemek.(Teguh Joko)
Bumbunya juga beda karena memakai bawang putih, kemiri, garam, merica, dan bubuk udang ebi. Kecapnya juga khusus yaitu kecap merek tertentu buatan asli Semarang.
Hampir semua warung mie Jawa di Semarang memakai kecap itu. Selain itu memasaknya pakai arang kayu, yang membuat aroma tradisionalnya terasa. Dan yang spesial adalah suwiran daging ayamnya. Yaitu berbahan ayam kampung asli, bukan ayam sayur atau ayam blasteran.
Ayam kampung punya tekstur yang padat dan gempi tapi tetap empuk, dan rasanya lebih gurih. Khusus untuk suwiran, diambil dari bagian dada. Sedang bagian lain diolah menjadi sate pelengkap bakmi.
Ada dua menu utama bakmi Jawa ini. Yaitu mie goreng dan mie godog atau rebus, dan mi nyemek. Nah, untuk mi rebus dan mi nyemek ini, kuahnya benar-benar khas karena ada aroma dan rasa udang ebi di situ. Lebih sedap dan kata penggemarnya, bikin nagih.
Bakmi Jawa goreng. (Teguh Joko)
"Ya memang kuah mie godog dan mie nyemek ini beda ya dibanding yang bukan mi Jawa. Ada rasa udang ebi yang bikin sedap, juga mericanya itu terasa. Dan bumbunya juga pakai kemiri yang membuat gurihnya kuat. Kuahnya ini kalau disruput waaaah seger mas," kata Wicaksono, penggemar mi Jawa.
Beda mi godog dan mi nyemek terletak pada kuahnya. Mi nyemek kuah lebih sedikit. Ini adalah perpaduan antara mi godog dengan mi goreng. Jadi sebenarnya adalah mi goreng yang diberi kuah sedikit sehingga nyemek atau becek.
Satu porsi bakmi goreng maupun bakmi nyemek berisi mi basah, telur orak-arik, kol, sawi, kekian atau gandum goreng, tomat, serta taburan bawang goreng dan suwiran daging ayam kampung. Biasanya ditambah acar timun dan lalapan cabe rawit hijau.
"Kalau di bulan Ramadhan ini ramainya pas menjelang maghrib. Ada yang dimakan di sini, ada juga yang beli dibungkus dan nanti dimakan saat buka puasa. Kebetulan kita buka sore sampai malam, dan memang rata-rata warung mi Jawa buka jam-jam itu," kata Pak Panut, penjual mi Jawa.
Harga seporsi mi Jawa di Semarang dan menu lainnya rata-rata sama, yaitu antara Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per porsi. Kalau nambah sate per tusuknya rata-rata Rp 5.000. (tjs/buz)
Load more