Pesona Masjid Menara Kudus yang Dibangun 1549 Masehi, Jadi Bukti Jejak Syiar Islam di Tanah Jawa
- Galih Manunggal/tvOne
Sementara di dalam masjid, juga terdapat gapura dengan corak hindu seperti pintu gerbang Vihara atau Pura.
Konon, ini adalah cara Sunan Kudus berdakwah pada masyarakat yang saat itu masih menganut kepercayaan Hindu dan Budha.
Hal tersebut mendorong masyarakat untuk menerima agama Islam sebagai agama baru yang menghargai budaya.
“Bangunan menara ini memiliki arsitektur Hindu, atapnya berbentuk kubah Islam, dan pancuran di tempat wudhu berkarakteristik Budha, jadi ini merupakan satu-satunya masjid yang merupakan mengakomodasi semangat moderasi yang sedang dikembangkan bangsa Indonesia”, lanjut Jalil.
Pada bulan Ramadhan, masjid kuno ini biasa dikunjungi wisatawan religi. Bukan hanya wisatawan domestik, tetapi juga para peziarah mancanegara juga banyak berdatangan.
Sebagian besar peziarah memanfaatkan Ramadhan ini selain untuk beritikaf juga untuk berziarah di makam Sunan Kudus yang lokasinya di sisi barat masjid Menara tersebut.
“Ini ziarah sambil nunggu waktu buka puasa juga, ngabuburit. Ada ngaji juga disini nanti sore, nanti dibimbing juga ada Pak Kyai disini. Kalau saya pribadi ya hanya nyimak saja, ujar Faesol Bahruddin, peziarah asal desa Padurenan, Kudus.
Pada bulan suci ramadhan seperti saat ini banyak juga warga sekitar masjid yang memanfaatkan waktu sore menjelang berbuka dengan berdzikir ataupun memanjatkan doa-doa di masjid yang merupakan ikon kota kudus yang religius. (gml/muu)
Load more