Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan kita bahwa hidup itu hanyalah menunggu sejenak sebelum tiba di tujuan. Oleh karenanya setiap muslim harus mengetahui apa yang harus dikejar selama hidup.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan bagaimana tahapan kehidupan dari manusia.
“Kalau kita urut dari awal sekali, kita berawal dari alam ruh, semua di alam ruh dari mulai sejak zaman Nabi Adam
Hingga kemudian dari alam pertama kita akan masuk ke alam kedua yakni kandungan.
“Ruh masuk ke alam rahim, hingga kemudian masuk ke masuk ke alam yang ketiga,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi (ant)
Alam kandungan ini adalah dimana proses awal sebelum lahirnya manusia baru. Dalam proses ini sunnatullah berjalan, bermula dari ovum yang dibuahi oleh sperma. Kemudian janin tersebut menempel dI dinding rahim, dan terjadinya tahapan manusia dalam kandungan. Hingga kemudian masuklah ke alam ketiga.
“Alam ketiga inilah dunia, inilah Dia sekarang kata Nabi shallallahu alaihi wasallam umur umatku itu sekitar 60, 70, beda dengan nabi-nabi sebelumnya seperti Nabi Nuh alaihissalam 950 tahun tapi umur kita ini hanya 63 tahun itu pun kalau ikut Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam,” kata Ustaz Abdul Somad.
Setelah di dunia, kita berpindah ke alam barzah atau yang biasa disebut dengan alam kubur. Alam dimana manusia ditempatkan oleh Allah setelah mereka meninggal dunia dan menunggu hadirnya hari kiamat.
“Di alam barzah ini berapa lama? bayangkan imam Abu Hamid Al Ghazali meninggal 505 sekarang sudah 2023 berarti sudah lebih 1.000 tahun beliau di alam barzah,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi (pixabay)
Maka bayangkan jika alam barzahnya itu taman surga. Namun betapa sedihnya jika alam barzah kita lubang neraka.
“Bagaimana jika alam barzahnya itu satu lobang dari lobang neraka nahudzubillah, maka pikirkanlah akhirat,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kemudian setelah hari kiamat, ditiupkan sangkakala barulah kita berpindah ke alam akhirat.
“Jadi dunia ini hanya sebentar waktu kita yang tersisa ini amat sangat singkat, maka janganlah disia-siakan,” kata Ustaz Abdul Somad.
Dalam ayat lain, Allah menceritakan bahwa kehidupan itu seperti layaknya tanaman yang hijau yang kemudian berubah menjadi tanaman yang menguning dan kemudian mati.
“Layu habis tidak berpesan apa-apa,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Taubat (envato element)
“maka seringkali Al-Qur'an mengajak kita untuk berpikir tentang perumpamaan-perumpamaan seperti tanaman pohon kayu yang menguning layu dan mati diumpamakan seperti bernaung di bawah pohon rindang, atau setetes air di lautan” tambah Ustaz Abdul Somad.
Hal itu tak lain mengingatkan kita bahwa kita hanyalah hidup sebentar dan tak memiliki apapun di dunia ini.
“Makanya kalau kebetulan punya jabatan, menjadi orang yang populer, kaya raya. Jangan sombong karena yang kita punya cuman setetes,” kata Ustaz Abdul Somad.
Bagi yang memiliki kelebihan tak boleh sombong, namun yang tak juga memiliki harta lebih juga tak boleh bersedih.
“Kalau tidak dapat juga jangan galau jangan terlalu bersedih hati karena yang tidak dapat itu juga cuma setetes,” kata Ustaz Abdul Somad.
Begitulah Allah memberikan perumpamaan tentang kehidupan ini. Maka kalau sampai ada orang yang larut dengan kehidupan ini betapa kecewanya Allah.
“Ketika kita sedang berada di dunia manfaatkan kesempatan ini seefisien mungkin dan Ramadhan mendidik kita untuk itu,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Oleh karenanya, Ustaz Abdul Somad menganjurkan di bulan Ramadhan ini jangan sampai ada waktu yang terbuang mulai siangnya hingga malam.
“Siang Shiyam, malam Qiyam, Jangan sampai ada waktu kosong yang terbuang percuma, hilang sia-sia, betapa ruginya jika itu terjadi,” tutup Ustaz Abdul Somad.
Load more