Surabaya, tvOnenews.com - Bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah tahun ini, terasa berbeda dari 3 tahun sebelumnya, karena seluruh umat muslim dapat menyelenggarakan rangkaian ibadah puasa tanpa dikekang oleh pembatasan sosial Covid-19 yang telah ditiadakan oleh pemerintah. Menyemarakkan momen Ramadhan yang istimewa di tahun ini, beragam pernak-pernik Ramadhan hingga hiasan Idul Fitri yang dipajang di Pasar Atum Surabaya, setiap hari ramai diburu warga Kota Surabaya yang ingin manjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh khidmat tanpa pembatasan sosial.
Pernak-pernik yang ramai diburu diantaranya lampu lentera dengan hiasan lafal Al-Quran, sajadah, mukenah dan baju koko, hingga hiasan tempat Al Quran yang memukau bernuansa negeri 1001 malam.
Kaligrafi
Bukan cuma lampion yang bisa makin memperindah ruangan, kaligrafi juga bisa jadi pilihan pajangan tepat saat Ramadhan. Berbagai macam kaligrafi yang dibingkai dengan ukuran kecil, atau bahkan besar, untuk hiasan di dinding rumah atau dipajang di atas meja dengan Kaligrafi ayat suci Al-Quran atau Asmaulhusna, membuat Ramadhan menjadi khusyuk. Selain cantik dipandang, bisa juga jadi pengingat kita akan keutamaan ramadhan bagi yang mambacanya.
“Bukan enggak mungkin, karena sering melihat pajangan kaligrafi kita jadi makin ingat untuk jalankan ibadah, terutama membaca Al-Quran,” ujar Fatima, salah satu pembeli.
Menurut Fitria, salah seorang pembeli di Pasar Atom, kaligrafi membangkitkan nilai spiritual selama sebulan beribadah. Tidak hanya niat yang harus dipersiapkan dengan baik, namun juga lingkungan dan kenyamanan rumah tinggal juga harus diperhatikan.
“Dengan tempat tinggal yang rapi dan nyaman, kegiatan ibadah kita juga jadi lebih khusyuk tentunya, nilai spiritual Ramadhan bersama seisi rumah, suami dan anak-anak, serta seluruh keluarga saat gelar sholat tarawih di rumah bisa terjaga deh,” tambahnya.
Mendekor rumah saat Ramadhan bisa dimulai dengan merubah tata letak barang-barang di rumah, dengan menambahkan berbagai pernak-pernik yang berhubungan dengan Ramadhan, seperti lampu lentera listrik dan ornamen lafal Al Quran tiga dimensi.
“Setiap Ramadhan saya mencoba memunculkan kehangatan dan kekhusukan ibadah dengan memasang lampu lentera di halaman rumah serta lafadz Al Quran 3 dimensi yang menyebutkan keutamaan bulan Ramadhan,” tambah Fitria.
Karpet
Selain itu, agar sudut rumah atau mushola semakin cantik, bulan Ramadhan saat yang tepat juga untuk mengganti karpet rumah. Terutama karpet yang ada di ruang pesolatan atau biasa untuk alas ibadah solat. Dengan menggantinya yang baru, bisa menambah semangat untuk jalani ibadah selama bulan Ramadhan.
“Karpet yang nyaman, bikin ibadah kita pun lebih terasa ringan. Alat ibadah seperti mukena, sajadah, bahkan sarung dan baju koko, harus kita perhatikan juga,” pungkasnya.
Selain warga muslim yang berburu pernak-pernik Ramadhan, sejumlah warga non muslim seperti Mimi dan Nancy juga berburu ornament Ramadhan untuk hiasan toko baju dan restoran miliknya.
“Ini kan momen spesial sebulan penuh ya jadi agar pelanggan toko baju saya nyaman dan suka berbelanja keperluan Ramadhan hingga Idul Fitri. Saya sengaja beli semua ornamen Ramadhan untuk hiasan di toko,” ujar Mimi.
Berbeda dengan Mimi, Nancy yang merupakan owner dari salah restoran ternama di Surabaya tak kalah semangat memborong hiasan Ramadhan untuk dipajang di restorannya. Ornamen Kaligrafi lengkap dengan Lampion khas Ramadhan diburunya.
“Ini adalah agenda tahunan bagi saya yang selalu memunculkan tematik view untuk restoran saya setiap menyambut hari besar keagamaan seperti Natal, Imlek bahkan juga Ramadhan hingga Idul Fitri,” kata Nancy.
Beragam pernak-pernik Ramadhan di Pasar Atom tersedia dari harga 1500 rupiah berupa Kartu Ucapan Ramadhan hingga Idul fitri, dan hiasan onta, serta lampu lentera import yang langsung didatangkan dari Mesir dan China dijual denga harga 5 hingga 6 juta rupiah.
Sudjani, salah satu pemilik toko pernak-pernik Ramadhan menuturkan jika seluruh lampu hiasan ramai diburu.
“Alhamdulilah Ramadhan tahun ini ramai seperti massa 3 tahun lalu sebelum Covid-19. Semua ramai berbelanja untuk keperluan hiasan di rumah, mushola, masjid bahkan untuk toko dan restoran,“ kata Sudjani. (zaz/hen)
Load more