News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

MasyaAllah, Rahasia di Balik Penciptaan Alam Semesta Ternyata Ada di Surah Al-Fatihah, Begini Tafsirnya

Penciptaan alam semesta dijelaskan dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an. Mulai dari bahan hingga prosesnya. Lantas bagaimanakah proses penciptaan alam semesta?
Jumat, 24 Maret 2023 - 14:50 WIB
Ilustrasi Bumi
Sumber :
  • pexels

Jakarta, tvOnenews.com - Penciptaan alam semesta dijelaskan dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an. Mulai dari bahan hingga bagaimana prosesnya.

Lantas bagaimanakah proses penciptaan alam semesta yang di dalamnya juga terdapat manusia?

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Pada ayat kedua Surah Al-Fatihah, Allah SWT berfirman (الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ) yang artinya, “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”. Kata Rabb merupakan variabel penting untuk memahami ayat tersebut secara utuh.

Rabb berarti pencipta, pemelihara pengatur, dan arti lainnya yang sejenis. Kata Rabb disandarkan pada kata (الْعَالَمِيْنَ) menunjukkan makna bahwa Allah menciptakan, memelihara, dan mengatur alam semesta tanpa terkecuali, baik alam ghaib maupun zahir, alam manusia maupun alam jin, alam di muka bumi, maupun di dalam, atau di luar bumi.

Semua alam ini diciptakan, dipelihara, dan diatur oleh Allah SWT. Sementara, dalam sejarah penciptaan makhluk hidup, manusia adalah jenis makhluk hidup yang diciptakan paling akhir. 

Hal ini tergambar dari ungkapan Allah dalam QS. Al-Hijr [15]: 27 yang menyatakan bahwa, “Aku menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas”. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa manusia tercipta setelah makhluk lain diciptakan. Dari perspektif biologi, manusia merupakan jenis baru dari spesies primata yang disebut homo. 


Ilustrasi (freepik)

Genus homo merupakan genus terakhir dari spesies primata yang pertautan antara satu genus dengan genus lainnya. 

Setelah itu, manusia ditunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi, memimpin makhluk lainnya untuk menempatkan rahmat bagi alam semesta sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 30.

Lalu, bagaimana proses penciptaan alam semesta itu dilakukan oleh Allah sampai munculnya manusia? 

Alam semesta diciptakan dalam suatu ruang yang sangat luas. Carl Sagan menyebut ruang tersebut dengan istilah cosmic ocean. Ruang tersebut diciptakan oleh Allah dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada.

Allah menjelaskan dalam QS. Al-Nuh [71]: 15-16, 

“Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat dan Allah menciptakan di langit tersebut bulan sebagai cahaya dan matahari sebagai pelita?” Apa yang dimaksud dengan langit? Apakah galaksi atau lapisan atmosfer ada 7 jagat raya dan lain sebagainya? 


Ilustrasi (freepik)

Untuk itulah, makna kata 7 bisa diartikan sebagai langit yang sangat luas sekali yang lazim kita sebut dengan cosmic atau jagat raya (sebuah ruang) yang di dalamnya Allah menciptakan berbagai benda langit seperti bintang, planet, meteor asteroid dan benda-benda lainnya.

Setelah Allah menyediakan ruang bagi terbentuknya benda-benda langit, Allah kemudian memulai menciptakan benda-benda langit melalui gumpalan gas yang berupa kabut (QS. Fushilat [41]: 11) yang pekat dan menyatu (QS. Al Anbiya' [21]: 30). 

Para ahli fisika menemukan bahwa gas tersebut adalah helium litium dan hidrogen. Namun, mereka belum menemukan bagaimana gas tersebut bisa memperoleh massa sehingga dapat menyatu dan bergerak. 

Baru pada tahun 2012, Peter Higgs dan Francois Englert menemukan sebuah medan besar yang berinteraksi dengan partikel-partikel dasar atom yang membuat inti atom tersebut memperoleh massa. 

Semakin kuat partikel tersebut berinteraksi, maka semakin besar pula memperoleh massanya. Itulah yang disebut dengan Higgs Boson atau God Particle dalam istilah Leon Lederman. 

Ini sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam QS. Al-Anbiya’ [21]: 30 bahwa proses pemberian masa dalam partikel itu telah memungkinkan pertikel-partikel gas itu bergerak dan lambat laun, memisah dengan istilah fafataqnāhumā.


Ilustrasi (pexels)

Gumpalan massa gas yang sangat padat dan bersuhu tinggi akibat perputaran yang disebut ratqan (رتقا) mengakibatkan ledakan besar yang memisahkan antara partikel panas. Hal ini —dalam astronomi— disebut dengan istilah Supernova. 

Allah mengilustrasi ledakan tersebut seperti bunga mawar yang mengkilap merekah dalam QS Al-Rahman [55]: 37. Proses ini juga menjelaskan dua tahapan penciptaan, tahap sebelum Supernova dan tahap setelahnya. Penciptaan alam semesta melalui dua tahap ini disebutkan dalam QS. Fussilat [41]: 12.

Allah juga menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan dalam enam tahap sebagaimana disebutkan dalam QS. Hud [11]: 7. Dua tahap penciptaan telah disebutkan di atas. Empat tahap selanjutnya adalah penciptaan Allah terhadap kehidupan di bumi. 

Bumi sebagai makhluk hidup, berada, tumbuh, dan berkembang dalam empat tahap sebagaimana disebutkan dalam QS. Fussilat [41]: 10. Kata ayyām dalam ayat tersebut dimaknai sebagai “tahap”, bukan masa atau bahkan hari. 

Hal ini didasarkan pada pengertian bahwa ketika Allah menciptakan alam semesta belum terbentuk sistem waktu sebagaimana kita kenal atau ketahui sekarang ini. Sistem waktu yang diketahui manusia baru ada ketika sistem peredaran benda-benda langit berfungsi (QS. Yunus [10]: 5). 

Oleh karena itu, kata ayyām diartikan sebagai tahap, yakni sebuah istilah yang menggambarkan urutan-urutan sebuah peristiwa tanpa mempertimbangkan kapan dan berapa lama terjadinya.


Ilustrasi (pexels)

Namun demikian, Allah berikan penjelasan bahwa proses penciptaan langit dan bumi serta apapun yang berada diantara keduanya telah ditetapkan aturan-aturan dan hukum-hukum yang melekat pada seluruh ciptaan-Nya (QS. Al Thalaq [65]: 12).

Bumi yang diciptakan oleh Allah dengan segala isinya dilapisi dengan biosfer, yaitu sebuah lapisan tempat terjadinya awal kehidupan. 

Lapisan ini berada pada permukaan bumi paling bawah yang berisi sesuatu yang hidup dan terdiri dari bakteri, fungi, dan tumbuhan rendah. 

Ketika bumi tercipta, pada saat yang sama, kehidupan biosfer diciptakan juga. Allah kemudian menciptakan kehidupan rendah itu menjadi kehidupan yang kompleks sebagai modal manusia untuk hidup kelak (QS. Al Hijr [15]: 20).

Setelah kehidupan paling awal di bumi diciptakan, maka diciptakan pula kehidupan-kehidupan lain seperti hewan dan tumbuhan, baik di laut dan di darat tahap demi tahap, sebagaimana telah disebutkan di atas dengan melalui empat tahap. 

Selain itu, Allah juga merancang bahwa semua makhluk diciptakan dalam wujud berpasangan, termasuk manusia (QS. Yasin [36]: 36). 

Ini memberi pengertian bahwa meskipun Allah menciptakan hewan dan tumbuhan yang sangat kompleks, makhluk-makhluk lain yang sangat rendah (bakteri, fungi, dll) tidak dimatikan. Hal inilah yang membedakan konsep Alquran dengan teori evolusi.

Teori evolusi selalu berprinsip survival for the fittest (yang bertahan adalah yang paling kuat) dan struggle for life (berjuang untuk hidup). 

Makhluk yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan akan mati, dan yang dapat beradaptasi akan terus hidup dengan bentuk lain yang lebih baik dan kompleks. Demikianlah cara pandang teori evolusi yang tidak sesuai dengan Islam.

Terakhir, setelah proses penciptaan seluruh kelengkapan hidup di bumi selesai, Allah menciptakan manusia. Manusia di amanahi tugas untuk menjadi khalifah (pemimpin) di bumi (QS. Al-Baqarah [2]: 30). 

Sebagai khalifah, manusia dibekali berbagai macam hal yang telah diciptakan Allah di bumi, seperti tanam-tanaman, hewan-hewan, sungai, laut, dan lain sebagainya. Semuanya ditundukkan Allah untuk kehidupan manusia di bumi (QS. Ibrahim[14]: 32, QS. Al Baqarah [2]: 29).

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Oleh: Tafsir at-Tanwir MTT PP Muhammadiyah

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Khusus di Kota Tangerang, Ini Lokasi dan Jadwal SIM Keliling pada Hari Perayaan Natal 2025

Khusus di Kota Tangerang, Ini Lokasi dan Jadwal SIM Keliling pada Hari Perayaan Natal 2025

Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Kamis (25/12/2025).
Tak Usah Khawatir, Ini Lokasi dan Jadwal SIM Keliling saat Perayaan Hari Natal 2025

Tak Usah Khawatir, Ini Lokasi dan Jadwal SIM Keliling saat Perayaan Hari Natal 2025

Sat Lantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Kamis (25/12/2025) tepatnya perayaan Natal.
Ancol Targetkan 750 Ribu Pengunjung Saat Musim Libur Nataru

Ancol Targetkan 750 Ribu Pengunjung Saat Musim Libur Nataru

Taman Impian Jaya Ancol masih menjadi lokasi favorit masyarakat menghabiskan waktu bersama keluarga.
Umat Kristiani Jakarta Timur Tak Perlu Khawatir, Perayaan Natal Dipastikan Berjalan Aman

Umat Kristiani Jakarta Timur Tak Perlu Khawatir, Perayaan Natal Dipastikan Berjalan Aman

Pemerintah Kota Jakarta Timur menjamin keamanan dan kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah Natal 2025.
Empati Bencana, PHRI Imbau Momen Pergantian Tahun Diisi Tanpa Kembang Api

Empati Bencana, PHRI Imbau Momen Pergantian Tahun Diisi Tanpa Kembang Api

Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) DKI Jakarta Sutrisno mengimbau anggotanya untuk mengganti atraksi kembang api dengan kegiatan yang lain pada saat perayaan pergantian tahun.
Comeback Gila di Casablanca! Burkina Faso Hancurkan Harapan Guinea Khatulistiwa

Comeback Gila di Casablanca! Burkina Faso Hancurkan Harapan Guinea Khatulistiwa

Timnas Burkina Faso menunjukkan mental baja dengan bangkit dari ketertinggalan untuk menaklukkan Timnas Guinea Khatulistiwa dengan skor dramatis 2-1 pada laga Grup E Piala Afrika (AFCON) 2025.

Trending

Gus Yahya 'Melawan' Ungkap Rais Aam PBNU Tak Tanggapi Permintaan Islah

Gus Yahya 'Melawan' Ungkap Rais Aam PBNU Tak Tanggapi Permintaan Islah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan tidak mendapat respons dari KH Miftachul Akhyar selaku Rais Aam PBNU terkait ajakan islah.
Sekjen PKS: Relawan PKS Kerja Sama dengan Aparat Negara di Bencana

Sekjen PKS: Relawan PKS Kerja Sama dengan Aparat Negara di Bencana

Relawan PKS terus hadir di lokasi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatra dengan mengedepankan sinergi & kerja sama erat bersama TNI-Polri
Mahasiswi UMM Disekap dan Diikat Bripka Agus Sebelum Dibunuh dan Dirudapaksa, Saksi Kunci Serahkan Ini

Mahasiswi UMM Disekap dan Diikat Bripka Agus Sebelum Dibunuh dan Dirudapaksa, Saksi Kunci Serahkan Ini

Dua saksi kunci dalam kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradla Amalia Najwa (21) kembali mendatangi Polda Jawa Timur (Jatim).
Jelang Munas, Nasarudin Banjir Dukungan untuk Jadi Ketum PP KAUMY

Jelang Munas, Nasarudin Banjir Dukungan untuk Jadi Ketum PP KAUMY

Dinamika pencalonan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY) terus bergulir jelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) pada 26–27 Desember 2025.
5 Link Twibbon Ucapan Selamat Natal 2025 Paling Dicari Warganet, Gratis dan Ada Caption Postingan

5 Link Twibbon Ucapan Selamat Natal 2025 Paling Dicari Warganet, Gratis dan Ada Caption Postingan

Berikut link twibbon selamat natal 2025 beserta captionnya. Semoga bermanfaat.
Polda Jatim Geledah Rumah Bripka AS dalam Kasus Pembunuhan Mahasiswi Faradila

Polda Jatim Geledah Rumah Bripka AS dalam Kasus Pembunuhan Mahasiswi Faradila

Penyidikan kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa, terus berkembang.
​​​​​​​Ramalan Cinta Zodiak 25 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, hingga Pisces

​​​​​​​Ramalan Cinta Zodiak 25 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, hingga Pisces

Ramalan Cinta Zodiak 25 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, hingga Pisces. Tanggal 25 Desember 2025 membawa energi cinta yang hangat, penuh kebersamaan
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT