Tapi ada juga versi lain dari catatan-catatan sejarah dan cerita-cerita tutur yang dapat dijadikan dasar rujukan.
Bahwa masjid ini didirikan pertama kali pada pertengahan abad XVI Masehi atau pada masa Kesultanan Demak.
"Pengaruh Wali Songo pada masa perkembangan Islam di tanah Jawa yang begitu kuat, memengaruhi ciri arsitektur Masjid Agung Kauman Semarang. Ini bisa dilihat dari atap masjid yang berbentuk tajuk tumpang atau tingkat tiga. Arsitektur ini juga mirip dengan Masjid Agung Demak yang dibangun pada masa Kasultanan Demak. Atap tingkat tiga punya filosofi Iman, Islam dan Ikhsan," jelas Muhaimin.
Pengaruh Jawa juga sangat kuat mempengaruhi gaya arsitektur Masjid Kauman Semarang. Bentuk atapnya menyiratkan bangunan gaya Majapahit.
Bagian tajug paling bawah menaungi ruangan ibadah. Tajug kedua lebih kecil, sedangkan tajug tertinggi berbentuk limasan.
Atap Masjid ditopang 36 soko atau pilar yang kokoh.
Bentuk atap limasan yang diberi hiasan mustaka, sementara pintunya berbentuk rangkaian daun waru, melambangkan arsitektur Persia atau Arab.
Load more