Terletak di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Masjid ini didirikan oleh Datuk Badiuzzaman pada tahun 1885 dan sebelumnya sudah ada di tahun 1600.
Artinya usia masjid ini telah lebih dari 100 tahun, bahkan usianya lebih tua dari Masjid Raya Al-Mashun.
Ruang dalam masjid dengan mimbarnya juga masih asli, meskipun arsitektur Masjid Badiuzzaman terkesan biasa, tetapi masjid ini menyimpan keunikannya keunikannya sendiri.
Keunikan masjid ini adalah didirikan tanpa menggunakan semen, tetapi menggunakan putih telur. Meskipun demikian, bangunan arsitektur dan mimbar masjid ini juga masih asli dan terjaga hingga saat ini.
Sejarah Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, yang pada tahun 1885 mulai direnovasi itu tidak hanya berbicara soal arsitek, design, dan bahan unik mendirikan fondasi bangunan.
Ada bagian cerita sejarah perjuangan masyarakat melawan Belanda sejak 15 Mei 1872 sampai dengan 20 Januari 1895. Dikenal dengan sejarah "Perang Tanduk Benua", Perang Sunggal menentang kolonial Belanda.
Tentu saja perjuangan rakyat dari kerajaan kedatukan Sunggal yang dipimpin Raja Datuk Badiuzzaman Surbakti. Di mana kerajaan tersebut dulunya berpusat di lahan yang saat ini dijadikan areal PDAM Sunggal.
Load more