Psikolog Sebut Childfree Itu Pilihan, Kenapa?
- Pexels/Juan Mendez
Jakarta, tvOnenews.com – Psikolog menyebut childfree itu pilihan. Kenapa ya kira-kira?
Psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, berpendapat seseorang atau pasangan yang memutuskan untuk childfree atau tidak punya anak merupakan sebuah pilihan.
Tentunya, pilihan itu mempunyai beragam alasan yang melatarbelakanginya. Melansir Antara, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang atau pasangan untuk childfree.
Alasan setiap seseorang atau pasangan untuk childfree tentu saja berbeda antara satu dengan yang lainnya.
"Orang suka bilang, ‘Mungkin dia masa kecilnya trauma’. Kalau menurut saya belum tentu ya. Banyak juga kok orang-orang yang trauma terus malah punya anak," ujar Rosdiana, Jumat (10/2/2023).
Rosdiana memaparkan contohnya. Misalnya, orang berjiwa bebas dan senang berpergian mungkin akan mempertimbangkan punya anak atau tidak berkali-kali.
Pasalnya, apabila orang berjiwa bebas dan senang berpergian itu punya anak, maka dia tidak akan begitu leluasa lagi. Tentunya dia harus mengemban tanggung jawab mengurus anak.
Ilustrasi - Keluarga berencana yang tidak memilih childfree. Dok: Monster Ztudio
Contoh lainnya, seseorang yang mungkin memiliki pengalaman tidak menyenangkan ketika masih kecil. Dia merasa lebih baik untuk tidak memiliki anak atau childfree setelah menikah.
Ada juga orang atau pasangan yang menyadari kalau dia/mereka belum siap memiliki anak baik dari segi materi, fisik maupun mental sehingga memilih untuk childfree.
Apabila seseorang atau pasangan belum siap memiliki anak, Rosdiana menilai alangkah baiknya dia/mereka mengaku tidak siap dan memutuskan untuk sementara waktu tidak punya anak.
Sebelum seseorang masuk ke jenjang pernikahan, dia mengingatkan pentingnya untuk mendiskusikan berbagai perencanaan di masa depan dengan calon pasangan hidupnya.
Termasuk keputusan apakah ingin memiliki anak atau tidak ingin memiliki anak atau childfree.
Terlepas memilih punya atau tidak punya anak, Rosdiana menegaskan pentingnya membicarakan rencana jangka panjang lainnya dengan pasangan dan keluarga. Termasuk rencana keuangan, asuransi hingga persiapan jika pensiun.
"Baik mau menikah dengan anak ataupun tidak dengan anak, kita itu (orang tua) sudah harus memikirkan kalau kita tua mau bagaimana," tutupnya.
Load more