Melalui postingannya di Twitter, Dokter Tifa menduga bahwa gempa Turki disebabkan karena teknologi dan terkait dengan kejadian pembakaran Al Quran di Swedia.
Dilansir dari postinganya di twitter pada selasa (7/2/2023), "Out of bounds thinking saya: Gempa Turki dan Suriah coused by technology and related to kejadian pembakaran Al Quran di Swedia".
Tak hanya itu, Dokter Tifa menduga ada konspirasi besar di balik bencana memilukan yang menimpa Turki dan Suriah.
Ia berkomentar bahwa gempa Turki yang dahsyat itu tak masuk akal hingga mengakibatkan gedung-gedung runtuh dalam waktu yang sangat singkat.
Dokter Tifa menduga bahwa itu bagian dari Perang Dunia III. "Tidak masuk akal gempa skala 7,7 ttp gedung2 mendadak roboh dlm hitungan menit. It was similiar to 911. It might be part of World War III," terangnya dalam postingan selanjutnya.
Sementara itu dikutip dari Reuters, akademisi dari University College London punya analisis terkait efek yang begitu destruktif akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah.
Gempa di Turki dan Suriah melepaskan energi 250 kali lebih banyak dibanding gempa M 6,2 yang pernah mengguncang Italia pada 2016 silam, menurut Kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana, Joanna Faure Walker.
Load more