Gitasav Buat Video Klarifikasi Setelah Dihujat Soal Piala Dunia 2022, Singgung Sebutan Open Minded!
- Youtube/Gita Savitri Devi
“Git pendapat Timnas Jerman foto tutup mulut sebelum pertandingan?” tulis akun tersebut di kolom pertanyaan yang disediakan Gitasav.
Gita lantas menjawab pertanyaan tersebut dengan, “di satu sisi kaya virtue signaling ya… kaya, can you do something more than that? Di sisi lain, LGBTQ-phobia has real life consequences. People lost their lives due to their gender & sexuality so it’s better than not saying anything at all. FIFA is corrupt and Qatar justifying homophobia by using “this in our culture” is big no. (Di satu sisi seperti virtue signaling. Kaya, bisakah kamu melakukan sesuatu yang lebih dari itu? Di sisi lain LGBTQ-phobia adalah sebuah konsekuensi nyata. Seseorang kehilangan hidupnya karena gender dan seksualitas yang mereka miliki, jadi ya itu lebih baik daripada tidak mengatakan apapun. (Sementara) FIFA jahat dan Qatar hanya menjustifikasi homofobia dengan mengatakan “ini budaya kami”)”
Tanggapan dari Gitasav tersebut lantas dibawa oleh netizen ke platfrom Twitter berupa tangkapan layar. Unggahan Gitasav ini langsung menuai pro-kontra dari netizen Twitter.
“Gitasav lagi Gitasav lagi,” sebut akun @**skerkot**.
“Nanya kok ke gitasav,”@**niyooni*
“Gitasav ditanya sama random people, dijawab, terus dirujak. Let it be her answer, dong?” bela netizen @**rorgnsi*
Aksi Jerman dalam Piala Dunia 2022
Sebelumnya, diketahui bahwa para pemain Jerman melakukan gerakan tutup mulut saat sesi foto sebelum pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 menghadapi Jepang di Stadion Internasional Khalifa, Rabu (23/11/2022). Aksi tersebut merupakan protes Der Panzer kepada FIFA yang melarang penggunaan ban kapten bertuliskan "OneLove".
FIFA sempat mengancam kepada para pemain yang menggunakan ban kapten "OneLove" pada pertandingan Piala Dunia. Ketika itu, ada tujuh tim yang berencana menggunakan ban kapten tersebut, termasuk Jerman.
Federasi sepak bola Jerman (DFB) mengeluarkan pernyataan soal pelarangan penggunaan ban kapten itu. Mereka menilai, ban kapten yang digunakan merupakan dukungan untuk keberagaman di dunia.
"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan negara lain, kami menginginkan suara kami untuk didengar," tulis pernyataan DFB.
Load more