Populer Dijadikan Peliharaan, Berikut Karakter, Sejarah Hingga Cara Merawat Seekor Kucing Persia
- Pixabay.com
Kucing Persia ini rentan terhadap sejumlah masalah kesehatan karena karakteristik moncongnya yang pendek, khususnya memengaruhi sinus dan pernapasan mereka. Selain itu, kucing Persia dengan moncong pendek memiliki debu dan kotoran yang menumpuk di dalam lubang hidung, sehingga sulit bernapas.
Kucing Persia juga terkenal dengan bulunya yang panjang dan halus serta berkilau, meskipun warna putih padat adalah warna paling populer untuk kucing Persia saat ini, sebenarnya ada lebih dari 80 warna yang tersedia saat ini, termasuk hitam, biru, krem, dan asap.
Kepribadian dan temperamen
Kucing Persia dikenal sebagai seekor kucing yang sangat cerdas dan suka bermain, tetapi tidak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi seperti yang dimiliki kucing-kucing lain.
Kucing Persia adalah teman yang ideal, terutama jika anda mencari kucing yang manis dan jinak. Meskipun sangat penyayang dan senang dibelai, itu bukan jenis kucing yang akan mengganggu anda untuk minta diperhatikan.
Perawatan
Jenis kucing Persia membutuhkan perawatan yang cukup banyak. Kucing ini membutuhkan perawatan setiap hari agar bulunya tetap indah dan terbebas dari kusut. Beberapa pemilik bahkan harus mencukur rambut panjang Persia, terutama di sekitar anus, yang membuatnya bebas dari kotoran.
Sejarah
Kucing Persia telah lama menjadi ras kucing yang paling populer untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Diketahui jika pada tahun 1871 dalam sebuah pertunjukan kucing modern pertama yang diadakan di Crystal Palace di London banyak sekali jeni Kucing Persia yang mengikuti ajang tersebut.
Ras kucing Persia pertama kali terdaftar di Cat Fanciers Association (CFA) pada tahun 1871, ketika asosiasi tersebut pertama kali menyimpan catatan. Meskipun nenek moyangnya yang berambut panjang dilaporkan telah terlihat di Eropa sejak tahun 1500-an.
Menurut dokumen zaman itu, mereka mungkin dibawa ke benua itu oleh kafilah Romawi dari Persia (sekarang Iran) dan Turki. Dipercaya secara luas bahwa gen resesif untuk rambut panjang muncul secara alami pada kucing yang tinggal di daerah pegunungan Persia.
Beberapa kucing Persia ini diimpor ke Italia pada tahun 1600-an oleh Pietro della Valle (1586-1652), seorang musafir Italia. Dalam manuskripnya, Viaggi di Pietro della Valle, kucing Persia digambarkan sebagai kucing abu-abu dengan rambut panjang dan halus.
Load more