Sleman, DIY - Aktris Prilly Latuconsina kembali mengajar di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Kamis (10/11/2022). Ini merupakan kali kedua aktris cantik itu menjadi dosen praktisi di kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM.
Sebelumnya Prilly Latuconsina sudah pernah menjadi dosen pada 29 September lalu lewat program Praktisi Mengajar. Artis berusia 26 tahun itu mengajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pada perkuliahan kedua ini, Prilly menyampaikan materi terkait pola relasi media dengan selebritas. Selama dua jam, artis kelahiran Tangerang, 15 Oktober 1996 itu membagikan pengalamannya saat berhubungan dengan media dan caranya mengelola krisis.
Menurutnya, media dan selebritas memiliki hubungan yang sangat erat dan saling memanfaatkan satu sama lain. Selebritas disebutnya menyediakan konten bagi media, dan sebaliknya media memberikan publisitas untuk selebritas.
"Media jadi wadah dan tempat bagi selebritas untuk tumbuh, merintis karier meraih popularitas. Sementara media membutuhkan selebritas dengan popularitas tinggi untuk meningkatkan engagement dengan audiensnya," ujar Prilly.
Pada era media baru seperti sekarang, kata Prilly, terbuka peluang bagi siapapun untuk menjadi selebritas. Terlebih berita infotainment memiliki nilai berita dan paparan tinggi untuk memuat fakta serta edukasi bagi penonton secara luas karena tayang di televisi nasional.
Di sisi lain, selebritas juga tak luput dan rentan dari krisis. Oleh karena itu diperlukan cara dari selebritas untuk mengelola krisis tersebut.
"Kalau saat krisis yang harus dijaga emosi dan kontrol diri. Ini butuh Tim publicis yang menenangkan di mana saat krisis tim ini yang kerja. Tapi kalau di Indonesia dilakukan sendiri, beda dengan di luar negeri ada tim yang gerak," ungkapnya.
Prilly melanjutkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola krisis selebritas. Di antaranya dengan selalu berhubungan baik dengan media agar dapat dengan mudah membuat berita baik dengan konten maupun konferensi pers.
Selain itu, ada cara lain yang tak kalah penting. Yakni menjadi apa adanya agar audiens mempunyai relativitas dan dapat bersimpati dengan kondisi sebenarnya.
"Kerja di Industri entertainment harus bergandengan tangan dengan media. Kalau selebritas punya hubungan baik dengan media maka akan sungkan untuk memberitakan hal-hal buruk," terangnya.
Prilly menambahkan, ada beberapa interaksi yang bisa dilakukan dengan media saat terjadi krisis. Antara lain wawancara secara spontan, konferensi pers untuk hal yang harus diklarifikasi, konferensi pers secara reguler dan interaktif, serta selalu siap 24 jam untuk memberikan berita baik hingga situasi kembali normal.
Selain itu, juga memilih juru bicara yang ahli dan berada di high level manajemen saat harus memberikan pernyataan atau klarifikasi. Prilly pun memberikan contoh beberapa aktris yang dinilai memiliki hubungan baik dan profesional dengan media.
Mereka adalah Nagita Slavina, Maudy Ayunda, dan Cinta Laura. Nagita bahkan disebutnya sangat kooperatif dengan wartawan dan kerap mengundang mereka untuk datang ke rumah.
"Kak Nagita sering ngundang media datang ke rumah untuk makan bareng. Ya emang sebaik itu dia. Pemberitaannya selalu positif karena punya hubungan baik dengan media," pungkasnya. (Apo/Buz).
Load more