Namun sayangnya, fenomena langka tersebut tidak bisa diamati dari Indonesia. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang.
"Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena wilayah ini tidak dilalui bayangan penumbra bulan," ujar Andi, pada Senin (24/10/2022).
Andi menuturkan, gerhana ini hanya bisa disaksikan di sebagian besar Eropa kecuali Portugal dan Spanyol bagian barat, Aljazair bagian barat laut, Tunisia, dan Libya kecuali bagian barat daya.
Menurut Andi, masyarakat Indonesia akan dapat melihat gerhana matahari hibrida yang akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang, bertepatan dengan konjungsi atau ijtimak akhir Ramadhan 1444 H. Gerhana ini akan melintasi Timor Leste, sebagian Maluku yakni Kepulauan Leti, Kepulauan Damar, Kepulauan Watubela, Papua Barat, dan Biak, Papua.
"Untuk selain wilayah ini, hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian," ujar Andi, pada Senin (24/10/2022). (MG8/ree)
Load more