Secercah Kisah Korban Tragedi Kanjuruhan, Dari Gagal Daftar Polisi hingga Firasat Ibunda Soal Kanjuruhan
- Kolase tvonenews.com
Muzaki harus berjuang keras mencari celah keluar. Syukurnya, ia berhasil kendati tangannya mengalami luka dan pelipisnya berdarah.
Dia menceritakan, kala itu yang ada di pikiran Muzaki saat itu adalah mencari pertolongan. Dia pun mendatangi polisi yang ada di dekatnya, meminta tolong dan diantarkan ke ruang perawatan di rumah sakit.
Muzaki pun ketika itu sudah tidak tahu lagi bagaimana teman-temannya. Suasana di stadion saat itu mencekam. Ia pun bersyukur langsung mendapatkan perawatan tim medis saat itu.
Sudah agak reda, malam berganti dini hari, keluarganya yang ada di Blitar akhirnya diberi kabar. Hingga kemudian, kedua orang tuanya menyusul ke Malang.
Hujan tangis juga mewarnai pertemuan dengan orang tuanya. Sang orang tua tidak menyangka Tragedi Kanjuruhan menyebabkan korban begitu banyak, hingga ratusan orang.
Firasat ibunda
Ibunda Muzaki, Rina Wahyuni mengaku awalnya resah dengan rencana kepergian anaknya itu. Muzaki diketahui pamitan hendak menonton laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Saat ingin berangkat, cuaca di Blitar hujan deras. Sebagai ibu, ia khawatir dengan kondisi anak jika tetap nekat berangkat ke Malang. Saat pamitan pun, ia terdiam dan berharap anaknya akan membatalkan pergi menonton bola
Nyatanya, hal itu hanya keinginannya saja tanpa jadi kenyataan. Anak pertamanya itu tetap berangkat bersama teman-temannya nonton bola ke Malang.
Hingga ada berita tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, membuat ia semakin tidak tenang. Anak kesayangannya itu tak segera pulang, bahkan hampir tengah malam.
Hingga Minggu (2/10) dini hari, dia mendapatkan telepon kondisi anaknya. Dikabarkan anaknya dirawat di rumah sakit karena menjadi korban tragedi itu.
Suasana hati berkecamuk, sehingga ia pun memutuskan dengan suami, Yudi Santoso, berangkat ke Malang, menjemput anaknya. Jam 3 dini hari, dengan naik mobil ia dan suami menerobos dinginnya cuaca melewati jalur menuju Malang.
Hingga sampai di rumah sakit, ia dan suami langsung mencari sang buah hati. Setelah memastikan kondisi anaknya, mempertimbangkan kondisi mental anaknya, ia dan suami memutuskan membawanya pulang ke Blitar.
Load more