Identitasnya Ditelusuri Volt Anonym, Hacker Bjorka Buka Suara: Hacker Wannabe, Saya Gak Pernah Punya Akun Instagram dan TikTok
- kolase tim tvonenews.com
Mau sampe kapan main kucing-kucingan sama aing!!!," imbuhnya. Imbas dari viralnya unggahan akun @volt_anonym tersebut, akun Instagram terduga Bjorka itu telah diserbu warganet.
Bahkan pemilik akun @muhammadsaidfikriansyah sampai membatasi komentar sehingga pengguna Instagram tidak bisa lagi membubuhkan komentar baru di sana. Akun tersebut saat ini telah memiliki 24,1 ribu pengikut.
Selain itu, @volt_anonym juga mengunggah postingan yang membongkar soal pencurian data yang ternyata tidak sebanyak apa yang dibeberkan.
"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di-copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an," tulisnya, dikutip dari laman VIVA Tekno pada Rabu (14/9/2022).
Menurutnya apa yang diunggah Bjorka sama seperti data dump atau sampah yang sudah kadaluarsa. Dia mengklaim data milik @muhammadsaidfikriansyah sama seperti Bjorka. @volt_anonym juga menyebut bahwa peretasan dilakukan oleh tim. Sementara Bjorka kebagian tugas untuk muncul di publik, timnya akan membagikan data dan repost.
"Coba kelen perhatikan data yang aing ambil dari Bjorka ini. Perhatikan kolom kuning. Perhatikan angka urutan paling kiri. Di situ kelen bisa melihat data yang sama, jadi mereka hanya menyalin lalu input lagi dan seterusnya sampai jumlahnya banyak sehingga seolah-olah data yang mereka tahu sebanyak 133M. Padahal ya cuma 200 an doang dan itu pun data dump," jelasnya lebih lanjut.
Bjorka Meledek Cara Penanganan Pemerintah Indonesia Terhadap Kebocoran Data
Sebelumnya, melalui akun Twitternya @bjorkanism, Hacker Bjorka mengunggah cuitan yang berisi tentang curhatan motifnya dalam meretas data di Indonesia.
¨Ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara berbeda. Tak akan ada yang berubah jika orang bodoh masih diberikan kekuatan besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata, karena mereka hanyalah orang-orang bodoh,¨ tulis akun @bjorkanism yang kini sudah ditangguhkan.
¨Saya ingin menunjukkan betapa mudahnya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah," sambungnya.
Load more