Jakarta – Seorang remaja asal Citayam bernama Roy kembali menjadi sorotan setelah menolak pemberian beasiswa dari Kemenparekraf. Pemuda yang viral dari ´Citayam Fashion Week´ ini menolak beasiswa lantaran ingin fokus membuat konten TikTok.
Citayam Fashion Week sendiri adalah julukan yang diberikan untuk muda-mudi yang sering nongkrong di Kawasan Stasiun Sudirman tepatnya di Dukuh Atas BNI. Muda-mudi yang berasal dari berbagai daerah di pinggiran Jakarta menampilkan berbagai fashion street yang dianggap menarik.
Menanggapi fenomena tersebut, Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Sandiaga Uno menilai bahwa para pemuda-pemudi Citayam tersebut mampu mempromosikan destinasi wisata sehingga ia pun menawarkan beasiswa pendidikan.
"Menurut saya, mereka itu berbakat sebagai agen promosi daripada destinasi wisata. Kita bisa kita rangkul dan kita berikan pelatihan dan mungkin nanti kita berikan beasiswa ke Poltekpar,¨ ujar Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Sandiaga Uno pada Jumat (08/07/2022).
¨Kebetulan ada Poltekpar NHI di Bandung kalau jauh dari Citayam, untuk mengembangkan bakatnya,¨ sambungnya.
Namun, jawaban tak terduga datang dari Roy ´Citayam´. Ia justru menolak tawaran beasiswa tersebut dan memilih fokus untuk membuat konten TikTok. Roy merasa bahwa dengan bersekolah tidak ada jaminan untuk bisa mencari kerja. Menurutnya, sangat sulit untuk mencari pekerjaan di zaman sekarang.
Roy yang tinggal di daerah Citayam, Kabupaten Bogor hampir saban hari datang ke lokasi menggunakan kereta rel listrik (KRL).
Selama nongkrong, Roy bahkan bisa menghabiskan uang jajan hingga Rp200 ribu dalam sehari.
"Kalau bisa ngeluarin duit banyak ya banyak, kalau lagi dikit ya dikit. Paling banyak bisa Rp400 ribu buat 2 hari," ujar Roy kepada tim tvonenews saat ditemui di Stasiun BNI City.
Menurut Roy, ia bisa datang hampir setiap hari setelah ia dan teman-teman yang lain viral di TikTok. Namun, sebelum viral ia hanya datang setiap Sabtu dan Minggu.
"Semenjak viral gini paling hampir setiap hari. Malah nyampe begadang, nyampe nggak pulang," tuturnya. (rka)
Load more